Kamis, 28 Januari 2016

Guru Idol VS Guru Nyinyir





 Gambar dari sini

Masa SMA itu banyak yang bilang masa yang paling menyenangkan. Betul??? Ya, aku sih setuju. Apalagi aku berada bersama teman-teman yang memang seru sekali. Kebetulan aku berada di sekolah katolik yang dulu hanya berisi siswa cewek saja.  Nah, betapa serunya. Kelas selalu ribut dengan nyinyiran anak cewek yang sering terdengar menyakitkan telinga. Begitu kata seorang guru kami. Rasanya telinga mau pecah mendengar ocehan anak-anak muridnya.

Bagi kami , guru pria adalah guru yang istimewa karena langkanya laki-laki di lingkungan sekolahku. Guru laki-laki harus tahan mental dan berhati-hati dengan anak-anak cewek yang hampir semuanya nyinyir gak ketulungan. Suatu waktu ada guru lakil-laki baru dan mengajar bahasa Indonesia. Astaga wajahnya imut-imut dan gantengnya. Dan itu jadi makanan kami. Semua berebut mencari perhatiannya. Untuk perkenalan pak Adi nama guru baru itu masuk semua kelas. Dan aku bersama teman-teman sungguh senang berhadapan dengan guru tampan. Sudah lama kami hanya mendapatkan guru laki-laki yang standart wajahnya. Tapi aku mulai kecewa saat pak Adi hanya mengajar anak bahasa dan IPS. Anak bahasa dan IPS bersorak girang sedang anak IPA harus gigit jari. Tapi itu tak membuat kita kehilangan akal. Saat pak Adi lagi ngajar kelas bahasa, dimana kelas bahasa letaknya lebih rendah dari kelas IPA sehingga bisa terlihat kelas bahasa termasuk guru yang mengajarnya. Alhasil pas kelas kosong dan pak Adi sedang mengajar, kita mluai mengintip pak Adi dan melambai-lambaikan tangan. Pak Adi sekilas melihat dan saat itulah kita semua bersorak. Seperti dapat lotre karena pak Adi menoleh dan memperhatikan tingkah kita. Ah.... tapi akhirnya kita harus kecewa karena tak berapa lama pak Adi mengundurkan diri. Entah apa alasannya. Beliau malah kerja di surat kabar terkenal nasional. Ih , sebelllll.

Guru yang aku paling kesel  adalah guru parktikum fisika. Entah mengapa bagiku praktikum fisika itu gak menarik banget. Bola mengelinding , dihitung kecepatannya, katrol dicari percepatannya. Sangat gak menarik. Dan lebih tak menarik lagi guru praktikumnya sangat nyinyir banget. Dengan kepala botak di bagian tengah kepala saja, bikin hari-hari di sekolah suram. Saat itu aku sedang melakukan percobaan katrol. Dengan mengganti beban kita disuruh mencari percepatannya. Berhubung bosan dengan percobaannya, aku dan teman-temnku iseng-iseng mengambil hambatan. Hambatan ini ada ukurannya yang bisa dihitung dari garis yang ada disana. Ada garis hijau, merah (lupa euy) .Nah di kedua ujungnya ada kaitan dari kawat. Salah satu ujungnya ditekuk sehingga menyerupai anting-anting. Secara serentak tanpa disuruh semua kelompok aku menggunakan hambatan itu di telinga. Dan kepala kita mulai digeleng-gelengkan. Semua teman tertawa keras. Alhasil guru praktikum mendatangi kita dan melihat ke arah kita. Sambil menggeleng-gelengkan kepala,akhirnya beliau memberikan hukuman bagi kelompok aku. Setelah praktikum sekelompok tidak boleh istirahat tapi berdiri di pintu laboartorium pakai anting-anting dari hambatan dan harus mengeleng-gelengkan kepala sehingga hambatan itu terayun-ayun . Lucu... dan menjadi tontonan siswa lainnya. Tapi aku dan kelompokku cuek saja jadi tontonan . Eh, jangan ditiru ya.....


 Kepala sekolahku Sr Tresnowati , masih tampak muda walau usianya sudah 80an. Peraturannya ketat sekali tapi dari beliau aku banyak belajar

Kenangan yang terindah saat aku harus meninggalkan sekolah. Aku membuat sulaman di atas kain yang berisi tanda tangan teman-temanku satu kelas dan aku hias dengan hiasan bunga. Aku berikan pada kepala sekolahku. Waktu itu suster Tresnawati yang menjadi kepala sekolah. Walau aku suka kesal dengan aturannya yang begitu keras tapi justru aku banyak ditempa dengan kedisplinan beliau. Sekarang sangat aku rasakan aku menjadi orang yang disiplin , taat aturan . Rasa empati semua berasal dari didikan beliau. Saat hasil sulaman aku berikan pada beliau, aku melihat air mata yang keluar dari sudut matanya. Dan aku melihat air matanya mengalir kembali saat aku memberikan buku karya aku pada beliau setelah hampir 35 tahun tak berjumpa. Begitulah masa-masa putih abu-abu tak akan pernah aku lupakan. Buat teman-temanku, betapa aku merindukan kalian , bercerita tentang masa-masa dulu, masa yang penuh kenangan yang tak penah aku lupakan. Masa remaja yang penuh gejolak , labil. Tapi masa-masa yang membahagiakan. Salam rindu untuk alumni SMA St Angela Bandung tahun 1982, juga untuk guru-guruku yang sangat membanggakan. Untuk almarhum pak Malikul, Pak Tono selalu aku mendoakan mereka dalam doaku. Buat guru-guruku yang lain terimakasih untuk semua yang telah kalian berikan untuk aku.



Jumat, 22 Januari 2016

Pegang, Buka Dan Rasakan Sensasinya



Gambar dari sini
 
Kepo??? Parno??? Jangan parno ya. Pegang ,buka dan rasakan sensasinya , ini berhubungan dengan buku. Saat kita memegang ,membuka dan akhirnya mulai membaca kata perkata sehingga terlihat cerita yang mengalir akan terasa sensasi yang terjadi. Kita akan merasakan berada dalam cerita. Saat sedih kita akan merasakan kesedihan bahkan air mata turut mengalir. Saat gembira kita akan tersenyum-senyum sendiri. Saat kita dibawa berpetualangan kita akan merasa berada di dalam cerita. Kita terbawa dalam cerita, bergelung-gelung bahkan kita akan merasakan sensasi tersendiri. Membuat semua panca indra terpancar penuh. Memanah sampai hati. Tergila-gila dengan peran yang ada dalam buku. Semua pintu dan jendela terbuka membuka rahasia dari sebuah buku. Rahasia yang akan menjadikan kita berwawasan semakin luas.




 Beberapa koleksi bukuku.

Itulah sensasi yang terjadi saat kita membaca buku. Aku terbiasa dengan buku. Dari kecil mama selalu membelikan buku. Setiap bulan mama selalu rajin membawa aku ke toko buku untuk membeli buku. Tenyata aku dan adik-adikku haus dalam hal membaca sehingga mama membuat strategi baru agar anak-anaknya bisa membaca lebih banyak buku. Mama membuat perpustakaan kecil. Setiap anak yang membaca di sana , dipungut bayaran. Uang yang didapat akan dibelikan buku baru lagi. Akhirnya aku lebih banyak membaca buku. Saat ada buku baru, aku akan duduk dengan tenang. Hampir senua jenis buku aku lahap. Dari cerita petualangan, cerita misteri . Semua genre aku tak pernah peduli. Semua aku lahap habis. Terus kesukaan membaca tak pernah berhenti sampai aku disibukan dengan anak-anak yang masih kecil. Kesukaan membaca mulai sedikit terhenti. Kerepotan mengurus anak membuat aku tak sempat membaca ,juga karena aku takut kalau membaca aku akan lupa dengan kewajiban untuk mengurus rumah tangga karena keasyikan membaca. Akhirnya setelah anak-anak besar kesukaan membaca mulai aku tekunin kembali. Apalagi saat ini dunia penerbitan sudah semakin maju.Jenis buku sudah sangat bervariasi dibanding dulu. Begitu juga banyak penulis yang bermunculan dengan ciri khasnya masing-masing. Termasuk penerbit Stilleto Book . Penerbitan yang ditujukan untuk penerbitan yang menerbitkan naskah fiksi dan non fiksi yang berkaitan dengan dunia perempuan. Penerbitan buku perempuan. Dan aku juga rajin mengikuti lomba atau giveaway yang berhadiahkan buku. Sudah banyak buku yang aku dapatkan dari giveaway. Bisa digunakan untuk menambah koleksi bukuku.

 Beberapa buku yang aku dapat dari lomba giveaway

Tapi sampai saat ini masarakat Indonesia masih termasuk kategori yang malas membaca buku. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Kegemaran membaca aku karena aku dibiasakan oleh mamaku sejak kecil sehingga tertanam gemar membaca dalam diriku . Keinginanku untuk menularkan kegemaran membaca , aku wujudkan dengan mengajak anak-anak asuhku untuk membaca. Anak-anak Circle of Happiness  komunitas anak-anak yang aku bentuk selalu berkegiatan di hari minggu. Sebelum berkegiatan aku mengajak mereka untuk membaca buku-buku yang aku miliki bersama-sama. Mereka bisa membaca bebas sampai kegiatan akan dimulai. Ada dari beberapa anak yang sampai hafal di luar kepala apa yang sudah dibacanya. Bahkan berulang kali menceritakan kembali cerita yang dia baca.  Aku merasakan kebahagiaan saat mereka bisa membaca karena anak-anak itu tak pernah dibiasakan untuk membaca oleh orang tua mereka dan ada juga yang aku tahu tak mungkin untuk membeli buku cerita karena keadaan ekonomi mereka. Masih tinggi sih impianku untuk bisa membuat taman bacaan yang lebih luas dan komplit. Dengan adanya taman bacaan memudahkan aku untuk menularkan kegemaran membaca. Aku ingin anak-anak juga mengalami hal yang sama dengan aku. Membaca jadi bagian dari hidup mereka. Mereka akan mendapatkan sensasi tersendiri saat pegang, buka dan baca. Lihat sendiri sensasi yang akan terjadi .Percaya dengan diriku. Maka mulailah dari sekarang. Pegang, buka dan rasakan sensasinya. Baca terus kamu akan mendapatkan dirimu berada dalam cerita , menyatu dalam cerita. Kemudian rasakan sensasinya.....




Anak-anak komunitas Circle of Happiness yang dibiasakan untuk membaca
 
Nama : Hastira Soekardi
FB : Hastira Soekardi
Twitter : @hastiraS
Email: hastira@gmail.com


Kamis, 14 Januari 2016

Tu....Wa....Ga....Pat





 Gambar dari sini

           “Tu ...wa ...ga...pat........,” teriak Ria lantang . Ria menelungkupkan tangannya untuk menutupi matanya sambil berhitung sampai sepuluh . Kalau masih terdengar suara anak-anak berlari, Ria akan berseru lagi.
            “Sudah belum,”teriaknya.
            “Belum.” Ria kembali menghitung sampai terdengar suara sudah dari anak-anak yang sedang bersembunyi. Ria mulai mencari satu persatu anak-anak yang lagi sembunyi. Saat dia menemukan salah satu anak , Ria akan menyebutkan nama anak tersebut dengan keras.
            “Anto,”teriaknya, sambil berlari dan mendekati tempat semula. Saat Ria sedang mencari lagi, tak disangka Tia berlari menuju tembok tempat tadi Ria menghitung dan terdengar suara nyaring dari mulut Tia.
            “Kena,”teriaknya sambil menempelkan tangannya pada dinding. Karena Tia bisa sampai tanpa diketahui Ria, maka Ria jadi kembali. Dan Ria harus kembali menghitung sampai semua anak kembali bersembunyi.
            “Tu...wa...ga...pat,” begitu suaranya.
            “Sudah belum.”
            “Sudah.”

            Demikianlah permainan petak umpet yang dilakukan aku dan teman-temanku yang tinggal berdekatan. Kebetulan aku tinggal di komplek perumahan saat masih kecil. Hampir setiap rumah punya anak yang hampir seumuran. Kalaupun tak sama hanya beda dua-sampai tiga tahun lebih tua atau muda. Dan serunya bermain petak umpet itu seperti kecanduan. Tak pernah bosan . Hampir setiap hari selalu bermain petak umpet. Tampang ceria , kesal atau jahil selalu ada pada wajah-wajah anak-anak saat bermain. Tubuh bergerak dan berlari secepat mungkin agar bisa mendahului yang jadi.  Seruunya itu bikin ketagihan dan saat sudah waktunya pulang karena sudah sore, kami akan tetap pura-pura tak mendengar karena masih asyik bermain. Hampir setiap ibu datang ke lapangan untuk menyuruh anaknya pulang, bahkan kebanyakan belum mandi.
            “Ayo, pulang. Belum mandi sudah sore.” Begitu suara ibu-ibu memanggil anaknya untuk pulang. Dasar bandel , anak-anak masih saja bermain.
            “Nanti belum magrib,”tukas anak-anak termasuk aku. Ada saja alasan untuk tak pulang ke rumah kalau dipanggil mamaku.

            Ternyata karakater teman-temanku itu bermacam-macam. Ada yang cengeng , ada yang gak mau kalah , maunya menang terus. Ada lagi yang jahil . Kadang itu mewarnai permainan petak umpet ini. Ada temanku namanya Tara. Dia laki-laki tapi agak cengeng. Jadi anak-anak yang lain berusaha agar tak ketahuan kalau sembunyi dan bisa mengalahkan Tara sehingga Tara akan jadi lagi. Dan biasanya sambil anak-anak berteriak.
            “Tara ...jadi lagi, Tara jadi lagi.” Dan kalau semakin banyak yang berteriak , pastilah Tara akan menangis  dan pulang ke rumahnya. Aku termasuk anak yang jail. Sering aku sembunyi di rumah , tidak keluar-keluar. Jadi anak yang jadi mencari terus dan akhirya dibantu teman yang lain mencari aku, padahal aku lagi tenang-tenang nonton tv di rumah. Sampai suatu waktu aku ketahuan kalau aku sembunyi di rumah. Dan aku mendapat balasannya. Waktu aku jadi, aku mulai menghitung dan anak-anak mulai sembunyi. Saat aku mulai membuka mata dan mulai mencari. Tapi aku tak menemukan anak-anak. Sudah aku cari kemana-mana . Sampai aku sendiri bingung dan kecapaian dan duduk di dekat tembok tempat aku menghitung sampai sore. Akhirnya saat magrib aku pulang. Saat aku melewati rumah temanku, aku melihat temanku sedang menonton televisi sambil makan brondong. Sialan!! Ternyata aku dikerjain sama teman-temanku. Mereka tak bersembunyi di lapangan tapi di rumah mereka masing-masing. Pulang dengan kesal , tapi aku tak bisa marah, karena aku mendapat pembalasan akan kejailanku. Satu sama untuk aku dan teman-temanku.

Permainan masa kecilku ternyata tak membuat tertarik bagi anak-anak sekarang. Anak-anak sekarang lebih suka duduk sambil main gadget. Mereka jarang beraktivitas di luar, jarang bergerak. Anak-anak sekarang lebih cepat lelah kalau diajak berkegiatan di luar , tak seperti anak-anak jaman aku masih kecil. Hampir semua permainan membutuhkan fisik yang kuat ,akal yang sehat dan taktik yang jitu. Anak-anak dulu lebih ceria, lebih sehat . Banyak permainan masa kecil sekarang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak. Paling kalau dimainkan hanya sampai bertahan di kelas 4 SD saja, selebihnya anak-anak lebih menyukai gadgetnya. Kebetulan aku punya komunitas anak-anak Circle of Happiness dan pada satu kesempatan aku memperkenalkan kembali beberapa permainan  tradisional. Aku ajak mereka ke alun-alun di kecamatan Mandirancan Kuningan dan mengajak mereka  bermain . Permainannya berupa bakiak , jalan dengan batok kelapa dan gendong kaki. Seru sekali dan anak-anak terlihat gembira . Biarlah anak-anak juga mengenal permainan tradisional, karena permainan ini sangat bermanfaat untuk perkembangan fisik, emosi, mental  anak-anak. 




Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan MamaCalvin dan Bunda Salfa



Kamis, 07 Januari 2016






Entah mengapa lihat foto-foto di instagram banyak foto yang memperlihatkan pemandangan di curug di beberapa daerah. Entah memang lagi ngetrend atau apa, aku sendiri  tak tahu. Dan dari beberapa cerita untuk ke curug itu perlu ekstra keras karena jalan yang masih belum bagus belum kalau jalannya menanjak atau terjal. Tapi akhirnya aku kesampaian juga mengunjungi curug Cipeutey. Artinya aku gak kalah juga dengan yang lain. Itupun tidak sengaja. Tadinya ingin mengunjungi kebun raya Kuningan yang baru diresmikan tapi ternyata di tutup.. Agar rasa kecewa tidak menumpuk akhirnya salah satu temanku mengusulkan untuk pergi ke curug Cipeuteuy yag tak jauh dari sana. Akhirnya kesampaian juga.



Curug Cipeuteuy terletak di Blok Pasir Desa Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka. Curug ini dikelola oleh masarakat di sekitar sana yang tergabung dalam Mitra Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC). Daerah ini merupakan salah satu objek wisata Taman wisata Curug Cipeutey . Letaknya di kaki gunung Ciremai. Masuk ke sana harga tiket masuk hanya Rp 10.000 per orang. Melangkahkan kaki sudah disambut dengan pohon-pohon yang rindang. Pohon-pohon pinus berjajar rapih dengan suara desiran yang terdengar aneh di telinga. Taman ini dibangun di tanah seluas 12 ha. Dan ini objek wisata yang baru dibuka tahun 2010. Beberapa gazebo terlihat di antara pepohonnan. Beberapa penunjuk jalan ke arah curug. Menunjukan tempat toilet, tempat makan . Walau fasilitas yang ada di sana sangat minim dan banyak yang rusak, apalagi toilet yang tak ada lampu dan kotor dan bau,tapi tertutupi dengan keindahan alamnya.



Sebelum memasuki area air terjunnya, melewati jembatan bambu. Pantas untuk berfoto di sini karena latar belakan hutan pinus yang tinggi menjulang. Ada beberapa peringatan untuk tidak berpelukan atau berciuman karena daerah ini dikeramatkan. Padahal menurutku walau tak dikeramatkan ya tak pantas ya untuk berpelukan di tempat umum. Aneh larangan ini!!!! Dan menuruni beberapa anak tangga akhirnya sampai juga di curugnya. Walau hanya tinggi 5 meter dan dalam air sedalam 130 cm, tapi suara gemericik air dan udara yang adem bikin suasana hati juga adem. Di bagian bawah terdapat semacam pancuran yang berundak-undak berada d atas jembatan bambu . Dan berfoto di sini juag akan nampak indah. Di sana juga disiapkan area perkemahan bagi orang yang ingin berkemah secara berkelompok. Bisa digunakan untuk kegiatan pramuka. Lahan yang digunakan untuk bumi perkemahan bisa menampung sekiatr 2000 peserta. Semua ini sudah dilengkapi dengan tempat pengambilan air minum, kayu bakar untuk kegiatan api unggun, MCK, mushola.



Di beberapa gazebo bisa digunakan untuk sekedar santai. Ada juga gazebo yang digunakan untuk menjual beberapa camilan dan minuman ringan. Pop mie dan indomie rebus camilan yang paling laku karena suasana yang dingin. Minuman dan makanan hangatlah yang bisa menemani waktu santai sambil memandangi panorama indah di sana. Keindahan alam ini perlu sekali untuk dijaga keindahan dan kebersihannya. Begitu juga dengan fasilitas harus ditambah dan fasilitas yang sudah ada harus dipelihara dengan baik. Sehinngga tak ada lagi toilet kotor dan bau, gazebo yang mulai rusak .Peran pemerintah , masarakat dan pengunjunglah yang bertanggung jawab agar tempat wisata ini tetap punya pesona dan keindahan alami . Jangan sampai rusak dan dipenuhi cemaran yang dibawa ke sana.



Hutan pinus yang berjejer rapi, suara air terjun yang begitu indah seperti nyanyian alam , tempat wisata yang patut dikunjungi. Walau untuk bisa kesana, perlu hati-hati karena jalan yang menanjak dan curam dengan jalan yang kecil . tapi semuanya akan terobati dengan panorama keindahan alam curug yang mempesona

;;