Rabu, 20 November 2013

 Berfoto dengan latar belakang Gunung Blindis sebagai area konservasi keanekaragaman hayati

Beberapa waktu yang lalu sekolah saya diundang unttk menghadiri Quarry Open Day. Datang ke sana, masih dengan tanda tanya besar, apa sih yang akan disampaikan di acara tersebut. Bersama 8 siswa saya berangkat ke acara tersebut. Ternyata acara Quarry Open Day itu adalah acara opening kompetisi ilmiah dan pendidikan tingkat nasional yang diluncurkan oleh Heidelberg Cement bagi pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengajukan proyek-proyek dengan topik keanekaragaman hayati. Ternyata kompetisi ini dilaksanakan secara bersamaan di 21 negara dan di Indonesia di koordinir oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa.

Di kawasan area penambangan di PT Indocement ini ternyata ada kawasan konservasi  yaitu kawasan konvervasi keanekaragaman hayati yang ada  di Gunung Blindis dan konservasi air permukaan. Di Gunung Blindis yang terdapat di area penambangan di pabrik semen ini sudah diteliti dan ada beberapa spesies yang ada di dalamnya seperti beberapa jenis burung dari jenis burung pemangsa seperti alap-alap sapi hingga burung yang terbilang unik burung pelatuk bawang, kera ekor panjang dan Takur Tulung Tumpuk.

Melihat  foto-foto beberapa fauna yang ada di kawasan konservasi

Waktu kami diajak berkeliling ke area pabrik di sana jelas terlihat bekas -bekas kerusakan akibat proses penambangan, tapi di sisi lain ternyata proses penambangan itu tidak mempunyai dampak terhadap kelangsungan hidup hewan yang masuk area konservasi keanekaragam hayati. Dimana dengan area yang cukup luas banyak hal yang bisa diteliti oleh peneliti dan para ahli mengenai keanekaragaman hayati.

Memang sih waktu kunjungan ke lapangan terlihat berbagai bekas galian pertambangan yang dibiarkan saja begitu saja menjadi area yang panas dan gersang. Tapi di sisi lain Pt Indocement juga sangat memperhatikan terhadap lingkungan hidup bagi biota yang ada di kawasan penambangan. Dan dengan kegiatan ini merupakan bukti kalau perusahaan ini sangat menjaga kelangsungan hidup dari flora dan fauna  di sekitar daerah penambangan.

Mungkin yang harus diperhatikan adalah reklamasi bekas penambangan agar bekas penambangan tidak dibiarkan gersang dan panas , dan juga memperhatikan pengeluaran gas emisi yang bisa berpengaruh terhadap kelangsungan hidup flora dan fauna di sana..

Perlu kita acungi jempol bahwa PT Indocement yang konsen dengan  lingkungan hidup yang  ada di sekitar area penambangan. Dengan bekerjasama dengan IPB dan mengadakan kompetisi ilmiah bagi pelajar, mahasiswa, peneliti yang semuanya ditujukan untuk kelangsungan hidup flora dan fauna yang ada di area penambangan.

Pulang dari sana, satu hal yang bisa saya petik, ketika kita mengambil dari alam unuk kebutuhan manusia kita juga perlu menjaga lingkungan sekitarnya agar tidak turut rusak . Alam memberikan untuk manusia dan manusia juga yang  harus  menjaganya. Suatu timbal balik yang harus selalu dijaga, Keharmonisan antara alam dan manusia.


1 komentar:

Nurul Sufitri mengatakan...

Wah, seru banget bun bisa berkunjung ke pabrik ini. Jadi tau ya ternyata ada sisa bekas penambangan. Moga2 perusahaan lebih memerhatika lingkungan hidup. Jangan sampai gas emisi dan limbah lainnya mengganggu ekosistem kita.

Posting Komentar