Minggu, 08 Februari 2015
Jalan-Jalan Ke Bukittinggi - Menyusuri Gua Jepang Bersama Makhluk Halus
Diposting oleh Tira Soekardi di 12.25
Masih
di kota Bukittingi, saya mengunjungi Taman Panorama Bukittinggi. Dari taman itu
tampak jelas ngarai Sihanok yang terkenal itu. Guratan bukit yag gagah berdiri
di hadapan saya. Rasanya dada ini bergetar karena sepanjang yang saya baca
tentang ngarai yang begitu terkenal keindahannya. Tak menyangka bisa melihat
dengan mata kepala saya sendiri, biasanya keindahan hanya dapat saya lihat dari
foto. Mungkin tentang keindahan ngarai ini akan saya tuliskan lagi di cerita
berikutnya. Kalau berjalan terus di
taman Panorama ini keindahan yang ditampakan ngarai begitu sempurna, sayang aku
tak bisa mengambil gambar yang bagus , apalagi kameraku juga bukan kamera yang bagus. Kalau gini rasanya
teringat Mas Angki yang selalu bisa mengambil gambar dari sudut yang apik .
Nah,
agak turun jalannya sampai di pintu gua Jepang. Tampak gelap dari luar. Agak
takut sih. Soalnya beberapa kali pernah masuk ke gua Jepang juga di
Pangandaran, di Tamah Hutan Raya Juanda Bandung, saya selalu merasa sesak nafas
karena oksigen yang sedikit dalam gua. Tapi tak mungkin dong kalau tak masuk,
sudah jauh-jauh kemari tak melihat isi dari gua Jepang. Gua Jepang ini sebagai
bukti perjuangan dari rakyat Indonesia.Letak yang strategis di tengah pulau Sumatera
sehingga digunakan sebagai Pusat Komando Tentara Jepang di Sumatera. Dan saat
itu dipimpin oleh jenderal Watanabe. Selain sebagai kubu pertahanan bagi
jepang, juga dipakai untuk menahan tahanan perang, ada penyimpanan amunisi dan
makanan. Pembuatan gua Jepang yang mencapai 1,5 km ini menggunakan tenaga kerja
paksa atau yang lebih dikenal Romusha.
Menurut pemandu wisatanya, banyak pekerja yang diambil dari pulau Jawa juga.
Jadi banyak orang Jawa yang turum temurun ada di kota Bukittinggi asalnya dari
pekerja romusha.
Pertama
masuk goa, kita harus menurunani 132 anak tangga yang curam. Tapi ternyata di
bagian dalam tidak gelap karena ada cahaya dari lampu neon. Diameter lorong
sekitar 3 hingga 4 meter, jadi cukup luas. Di dalam gua saat kita bersuara
tidak menimbulkan gema karena di bagian dinding gua diberi lekukan-lekukan
untuk meredam gema. Saat melewat lorong yang panjang akan melewati beberapa
ruang seperti ruang amunisi, ruang penjara untuk tahanan perang, ruang penyimpanan
makanan atau amunisi, barak tentara dan dapur. Udara di gua juga tak pengap
karena ternyata gua Jepang ini terhubung dengan ngarai Sihanok. Sehingga udara
dan angin dari lembah Sihanok ini masuk ke goa. Dan ujung gua yang berakhir ke
lembah Sihanok dibei teralis besi untuk keamanan. Dan gua Jepang ini gua Jepang
yang terbesar yang ada di Indoneisa.
Benar sih, luas sekali bisa bikin mall di dalam.
Saat
berjalan di lorong, saya agak terganggu
dengan teman yang selalu meributkan untuk tidak melanjutkan masuk ke dalam
lorong. Apa yang ditakutkan, toh sampai detik ini saya berdiri tak ada apa-apa.
Apalagi saat pemandu wsiatanya mengajak ke tempat dapur dan tempat penyiksaan, teman
itu menyuruh kami berhenti saja. Tapi saya penasaran dan tetap melihat tempat
penyiksaan. Ada meja yang terbuat dari batu dan ada lubang yang mengarah ke
ngarai Sihanok. Jadi bila sudah disiksa dan dibantai, mayatnya dibuang ke lubang
tersebut dan jatuh ke lembah Sihanok. Serem banget!!!.
Akhirnya
selsai juga perjalanan ke Gua Jepang yang dari 1,5 km gua , yang boleh dilalui hanya 750 meter saja demi
keamanan. Setelah diluar , baru teman saya cerita kalau kerah bajunya
ditarik-tarik makhlus halus dan banyak makhluk halus yang ada di sekitar saya
dan teman-teman yang lain. Memang teman
ini bisa melihat makhluk halus. Oh, pantas dari tadi dia ribut untuk
menghentikan perjalanan masuk ke gua. Untungnya dia tak menyebutkan kalau ada
makhluk yang mengikuti.Coba kalau bilang mungkin saya juga sudah lari
terbirit-birit. Tapi tak mengapa , pengalaman masuk gua Jepang yang luas ini begitu menakjubkan. Berminat berjalan-jalan masuk goa dengan
ditemani makhlus halus???? Boleh dicoba!!!!!
Label: jalan-jalan
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
36 komentar:
rasanya di Indonesia ada beberapa gua jepang ya Mbak...Saya hanya pernah berkunjung di gua jepang di Bali aja...dan harus mempersiapkan stamina kalau mau wisata di tempat seperti ini... :)
iya, di bandung, pangandaran dan papua itu setahu saya.Kata pemandu wisatanya yg di padang inilah yg paling besar. Memang bisa dibuat mall. Jadi ada sebagain jalan raya di bukittinggi di bawahnya gua jepang itu..
dulu pernah ke sini mak...tapi gak berani masuk ke dalam guanya soalnya dari luar aja udah serem...:D
Sama, kalau dibilng ada mkhluk halus, paling udah ngacir jg daku.....
saya belum pernah ma, pengen juga sih, tapi kayaknya serem ya hehehee.. kalau rame-rame dan ada pemandunya oke lah :)
Kayaknya seru banget deh. Mau ke sana semoga dikasih rejeki buat kesana :D
Hehehe..pernah kesana tahun 1985. Baru tau sekarang, lekukan dinding itu untuk meredam suara. :)
Wahhh ga brani uji nyaliiiii :(
wah apa mbak Indah gak peansaran untuk masuk ke dalam??/
mbak Inda juga termasuk yang takut dengan uka2
iya Mbak Diah, guanya besar dan luas, kalau dibuat mall bisa tuh.
delapankata, mudah2an bisa berpergian ke kota Bukittinggi. Amin
betul mak Mutia, biar tak ada gema di dalam gua. sudah pintar ya waktu itu
Gak apa-apa kalau gak ngelihat sih mbak Maya
Hiiiyy takut juga kalo bisa melihat makhluk lain di dalam gua ini mbak Tira.
Waaah bisa bikin mal? Wiih luas sekali ya Mak
Pengalaman seru :)
beberapa kali lewat tetapi belum pernah mampir.. pengen kesana tp udah kebayang capeknya turun naik tangga *lapkeringat*
iya mbak Sulistiyowati, tapi memang seharusnya kita juga tahu, tempat seperti itu pasti ada makhluk halusnya
iya mbak Niar, saya juga heran luas banget , membayangkan yg bekerja menggalinya ..romusha....tenaga kerja kita ....
ayuk mbak Amidy, pengalaman seru... dan sedikit serem
Waah serem tuh sampe kerah bajunya ditarik-tarik segala, makanya ngajak udahan terus ya, Bu, hehehe....
iya pak, untungnya aku tidak diberi kepintaran melihat makhluk halus bisa lari . Tapi yg jelas, aku juga banyak baca2 termasuk ayat kursi karena pastilah tempat seperti itu banyak uka2nya
Ngeri Mak.
Untung sy ga punya kelebihan seperti temannya Mamah Tira ;)
sesak napasku mba lihat guanya..kebayang hihihi...
Wah ternyata Gua Jepang ada di mana-mana ya...
Jadi pengen deh, apalagi aku gak punya kemampuan spiritual begitu :D
Wih.. apa gak ngos-ngosan tu tangganya... :3
mbak Dewi, gak sesak nafas deh karena gua itu beruhungan dg lembah sihanok. Tapi yg gua jepang di bandung memang bikin sesak nafas di dalamnya
Nah mbak Hilda mumpung gak punya kemampuan spiritual justru kita jadi gak takut.Tapi yg jelas, aku juga banyak baca-baca juga apalagi di sana kan bekas penyiksaan tahanan perang
iya mbak Pipit, ini masih lumayan ada penerangan lampu di guanya, kalau gua jepang yg di bandung gak ada penerangan jadi hanay diberi senter oleh pemandu wisatanay, jadi gelap
waaah seruu mbaaa.. tapi kok agak sereemm yaa... di jogja jg ada gua jepang, tapi belum masuk.. takutt... ^_^ makasih liputannya mb tira.. salam kenal *_*
mencekam...
salam kenal kembali mb Primastuti, memang sereeem!!
mencekam dan penasaran jadi nekad krn penasaran mbak Nathalia
Aku pernah masuk ke dalem, tp gelap banget, baliknya musti naik tangga yg panjaaang bgt.hehe.. mampir jg y ke www.gembulnita.blogspot.com..slm knal
oh berarti mbak Pratiwi kebalikan dari saya, saya pertama masuk nurunin tangga dan keluar di ujung yang lain. Gelaps ih tidak kan ada lampu walau remang2
Mak, sereeem.. :p Enggak deh, lagian ke sana gak bisa bawa anak kecil ya..
tapi ada lampu neonnya jadi gak gelap kok, beda dg gua jepang yg di Bandung kita hanya dibekali senter yang nyalanya kelap-kelip, nah berasa seramnya apalagi kalau gak hati2 bisa kesandung
Posting Komentar