Kamis, 17 Agustus 2017

Tentang Keberagaman




Indonesia adalah negara kepulauan. Dengan beribu pulau besar dan kecil yang tersebar dari barat sampai timur. Dari Sabang sampai Merauke.  Begitu banyak pulau dengan kearifan lokal dan budaya yang berbeda dari satu pulau ke pulau yang lainnya. Begitu beragam, tetapi tetap satu, satu bangsa dan satu tanah air Indonesia. Semboyan Bhineka Tunggal Ika itulah yang mempererat tali persaudaraan bangsa Indonesia. Sejak dulu berjuang bersama untuk meraih kemerdekaan , dan mengisi kemerdekaan secara bersamaan juga. Saling bahu membahu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Saat ini terjadi banyak kerentanan tentang keberagaman yang ada di Indonesia. Dunia kita sekarang terisi dengan ujaran kebencian dan caci maki terhadap suku, agama dan ras tertentu. Begitu masifnya karena bisa menyebar dengan cepat karena media internet yang dengan cepat bisa menyebarkan hal negatif. Bahkan sudah merambah dunia anak-anak yang membully temannya dengan ejekan yang berbau SARA, ah, betapa mirisnya . Dunia anak-anak yang seharusnya diisi dengan hal yang positif harus terkontaminasi oleh orang-orang dewasa yang sudah tertutup mata hatinya. Sungguh sangat memprihatinkan. Aku yang peduli dengan dunia anak, merasakan pedih saat anak-anak yang seharusnya masih polos tapi sudah membully dengan hal yang berbau SARA pada temannya. Ironis .

Untuk itu perlu pendidikan sejak dini anak untuk menghargai perbedaan. Karena perbedaan itu selalu ada dimanapun kita berada, tapi jika anak sejak dini diajarkan untuk saling menghormati satu sama lain kelak dia akan menjadi manusia yang menghargai dan menghormati perbedaan. Minggu pertama bulan Agustus aku mengisi kegiatan di komunitas anak Circle of Happiness dengan dongeng. Dongeng tentang keberagaman yang ada di Indonesia. Karena dongeng adalah media efektif untuk mengajak anak mau menghargai perbedaan.  Dongengnya bercerita tentang..

Tokoh dongengnya Boni dari Jogjakarta, Andi dari Aceh, Marco dari Jayapura , Made dari Bali,Meichan yang keturunan Tionghoa dan bapaknya Boni Prabo Sutuyo. Kisahnya bermula saat Boni, Andi, Marco dan Made sedanga syik bermain di taman kota, lalu datanglah anak perempuan cantik bernama Meichan. Meichan ingin bergabung untuk bermain tapi tiba-tiba Andi berkata kalau Meichan tidak boleh bermain bersama mereka karena Meichan berbeda. Meichan pulang dengan waajh sedih. Sepulang dari bermain Boni ditanya oleh ayahnya tenatng kejadian hari ini. Boni menceritakan kejadian tadi. Ayahnya menasehati Boni untuk tidak boleh berkata itu. Semua manusia itu sama, bermain dengan siapa saja sama , tidak boleh membeda-bedakan. Keesokan harinya mereka bermain dan tiba-tiba Andi jatuh. Melihat Andi jatuh Meichan yang melihat dari kejauhan cepat mendekati Andi. Meichan mengambil obat untuk mengobatai Andi, karena kakek Meichan adalah tabib terkenal. Andi akhirnay sadar kalau Meichan adalah anak yang baik dan Andi minta maaf kepada Meichan dan membolehkannya untuk bermain bersama mereka.


Begitulah dongeng sederhana untuk mengajak anak-anak untuk mau menghargai perbedaan dan mau bermain bersama tanpa membedakan suku, agama dan ras. Dan untuk lebih mengenalkan anak tentang keberagaman budaya yang ada di Indonesia, anak-anak mewarnai anak-anak yang berpakaian adat. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan wawasan bagi anak-anak untuk bsia saling menghargai perbedaan. Karena di lingkungan mereka di desa , hampir seluruhnya warga asli dan mereka bergaul dengan anak-anak yang mempunyai budaya, agama yang sama. Tetapi dengan adanya dongeng ini akan membuka wawasan mereka kalau banyak anak-anak lain di luar sana yang berbeda budaya, agama dengan mereka. Walau berbeda tapi anak-anak itu masih dalam satu lingkungan Negara Indonesia.  Begitulah dongeng ini dibuat untuk didekasikan untuk banyak anak Indonesia untuk selalu menghargai perbedaan. Mau bermain dengan siapa saja tanpa memandang suku,agama dan ras. Maju anak Indonesia !!!!





48 komentar:

Ida Tahmidah mengatakan...

Dongeng cara yg sangat cocok buat anak2 krn ank2 akan mudah mengingatnya ya Mba...:(

Revi Okta mengatakan...

Aku selalu seneng banget sama mendongeng mbak, dari dongeng kita bisa belajar banyak hal, apalagi anak-anak.

Johanes Anggoro mengatakan...

Saya sangat bersyukur lahir di Indonesia. Dengan keberagamannya, Indonesia adalah negara yang besar.
Sudah sepatutnya sedari usia dini, keberagaman itu dikenalkan kepada anak-anak. Seru juga ya medianya melalui dongeng. Bia dicontoh di daerah lain.

Anisa AE mengatakan...

Karena keberagaman itu indah. :)

ranselusang mengatakan...

Salut kak, bisa terus memberi semangat ke adik adik dan tetap menginspirasi ya

Kita sekarang ketar ketir untuk menjaga dan mengawasi anak anak agar tidak salah pergaulan atau tontonan yang hanya hoax semata. Dunia semakin suram

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak ida, anak2 suka dongeng

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak revi

Tira Soekardi mengatakan...

betul mas johanes, aku suka miris lihat anak mebully anak yg lain dg SARA

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak anisa, berbeda justru lebih indah ya

Tira Soekardi mengatakan...

ransel usang, iya dari kecil perlu diajari tentang kasih sayang pada sesama walau berbeda

Imaniar mengatakan...

Anak-anak kan sebetulnya tidak mengenal rasa benci karena berbeda suku kalau bukan karena lingkungan atau orang yang lebih tua. Saatnya orang dewasa mengajarkan toleransi dan kerukunan dalam perbedaan dengan media yang menarik seperti ini ya :)

Uwien Budi mengatakan...

Anak-anakku senneg bange kalau didongengi. Terus diingat dari pada memberitahu dengan deskripsi dan perintah.

dudukpalingdepan mengatakan...

wah iya ya mba, ternyata bisa juga menanamkan kepada anak-anak untuk menghargai perbedaan dari dongeng ^^

Tira Soekardi mengatakan...

nah itu dia mbak imaniar, yg saya prihatinkan kok mereka bisa begitu kalau taka da yg ditirunya

Tira Soekardi mengatakan...

iya mbak uwien, dongeng adalah media efektif buat belajar anak2

Tira Soekardi mengatakan...

dudukpalingdepan, dongeng memang media efektif ya

Kanianingsih mengatakan...

Setujuuu

Tira Soekardi mengatakan...

he, he, iya mbak kania

Inda Chakim mengatakan...

Suka ceritanya, meichan dan andi cs, sederhana tp pesannya dapet bgd nih mah, makasih ya mahtira udh berbagi ide yg pas bwt menanamkan nilai2 moral pada anak, sukses selalu buat mahtira :)

Unknown mengatakan...

wah mbakk ... startegi pembelajaran yang sangat saya sukai ,,, mendongen entah sampai saat ini saya suka mendengarkan dongen .... dan kita harus sukuri kita terlahiir di Indonesia dengan keaneka ragaman yang sangat buanyakkkk///

Sie-thi Nurjanah mengatakan...

Menanakan persatuan dan kesatuan dari cerita yang intinya keragaman negeri lewat cerita/dongeng. Saat ini sudah makin sulit dijumpai
Keren euy...

Annafi mengatakan...

semoga generasi kedepan bisa meningkatkan budaya mendongeng ya, mbaa. Amiin

Keke Naima mengatakan...

Sekarang suka agak sensi kalau ada bahasan tentang keberagaman. Padahal saling menghargai keberagaman kan bagus :)

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak inda, untuk anak hrs cari cerita yg sederhana shg memudahkan mereka mengerti

Tira Soekardi mengatakan...

betul gus bolang

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak sie thi

Tira Soekardi mengatakan...

mbak annafi semoga anak2 menghargai keberagaman

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak keke, apalagi kl dilakukan anak kecil,suka gemes , kemana ortunya

Ikrom Zain mengatakan...

wah seru, dongeng adalah tutur cerita turun temurun yg penuh makna bu
termasuk makna tentang keberagaman ini

Nasirullah Sitam mengatakan...

Entah kenapa aku sendiri sampai sekarang masih grogi kalau disuruh mendongeng di depan anak-anak :-)
Tapi mendongeng itu benar-benar menyenangkan, kita bisa menyisipkan sebuah pesan dengan gamblang.

Astin Astanti mengatakan...

Aku salut sama mama Tira, sibuk tapi tetap memberikan adik-adik ini kegiatan. Aku juga kepingin nih ngajarin anak-anak dgn cara spt mama Tira

Tira Soekardi mengatakan...

betul mas ikrom

Tira Soekardi mengatakan...

yup mas nasirullah, pesan moral bisa diselipkan dalam cerita di dongeng

Tira Soekardi mengatakan...

mbak astin ini juga belajar otodidak, biasa mengajar anak SMA biasa bersahabat dg para ABG dan membuat mereka tertarik dg pelajaran kimia dan setelah aku suka bikin ceriata anak, jd suka dengan dunia anak, mknya aku buat komunitas ini

Frida Herlina mengatakan...

Kisah dongengnya sederhana tapi mengena. Dongeng ini memang media belajar yg efektif buat anak2. Salut, Mbak Tira.

Triani Retno A mengatakan...

Sedihnya, Mbak, kemungkinan anak-anak belajar mem-bully dari kita, orang-orang dewasa. :(

Bai Ruindra mengatakan...

Sangat inspiratif! Semangat terus mbak!

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak frida

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak triani, ada contoh dari orang dewasa, mknya teladan itu penting

Tira Soekardi mengatakan...

makasih mas bai ruindra

elva susanti mengatakan...

Nice sharingnya mbak. Anak-anak sudah seharusnya dibekali ilmu sedari kecil, dan melalui media dongeng semoga mereka dapat mengambil pelajaran berharga dari kisah dongeng tsb.

Tira Soekardi mengatakan...

sip mbak elva

Lidha Maul mengatakan...

Ih lucu gambarnya, saya suka juga karakter yang berkepala besar gitu

Hidayah Sulistyowati mengatakan...

Senang kalo lihat anak-anak bisa tertawa, bebas mengekspresikan perasaannya. Kegiatan yang menarik nih mbak.

Tira Soekardi mengatakan...

oh gt ya mbak lidha

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak hidayah, begitulah seharusnya anak2

evrinasp mengatakan...

kalau di dunia ku pemuliaan tanaman, keberagaman itu sebuah anugerah untuk menciptakan varietas unggul, seharusnya itu disikapi hal yang sama di kehidupan masyarakat kita ya

Tira Soekardi mengatakan...

wah mbak evrinasp, betul2 orang pertanian sejati

Posting Komentar