Kamis, 05 Oktober 2017

Ecobric






Minggu ketiga bulan September anak-anak Circle of Happiness kedatangan tamu dari Sanggar Lingkungan Hidup. Dan tema yang dibawa oleh kakak-kakak dari sanggar lingkungan hidup ini sangat sesuai dengan program yang ada di komunitas Circle of Happiness. Tentang peduli lingkungan. Anak-anak menabung sampah di bank sampah, anak-anak juga sudah sering ikutan gerakan pungut sampah dan membuat kompos. Ecobric, inilah materi yang akan dibawakan oleh kakak-kakak dari Sanggar Lingkungan Hidup.



Plastik adalah sampah polyester yang sulit diurai dalam tanah, butuh waktu bertahun-tahun untuk hancur. Ini bisa menjadi petaka, apalagi banyak orang membakar sampah. Ini justru sangat berbahaya. Karena saat dibakar akan mengeluarkan dioxine, zat yang beracun yang bisa saja terbawa air hujan dan mencemari sumber air manusia.Makanya perlu sekali bantuan manusia untuk mengelola sampah . Sampah plastik bisa didaur ulang juga dan metode yang terbaru dari penanganan sampah palstik adalah dengan membuat ecobric. Ecobric adalah bata ramah lingkungan. Pertama kali dicetuskan oleh Russel Maier. Dia adalah wisatawan Kanada yang mempresenatasikan di Klungkung –Bali. Ecobric dapat dibuat dengan cara memasukan sampah plastik ke dalam botol plastik sampai penuh dan keras. Botol-botol plastik yang sudah terisi ini bisa diarngkai menjadi kursi, meja dan lain-lain. Bahkan bisa sebagai pengganti batu bata dan bisa membuat bangunan. Tapi perlu diingat ecobric ini bukan cara mengurangi sampah plastik tapi dengan ecobric samaph plastik bisa diubah menjadi benda yang visioner. Jadi penggunaan plastik tetap saja perlu dikurangi.



Itulah ecobric. Sebelum dimulai acaranya, anak-anak Circle of Happiness senam go green terlebih dahulu baru kakak-kakak dari Sanggar Lingkungan Hidup akan memberikan edukasi tentang ecobric.Pertama kak Weni sebelum menjelaskan tentang ecobric pada anak-anak mengajak anak-anak menyanyi lagu naik-naik ke puncak gunung yang liriknya diganti dengan ajakan untuk membuat ecobric. Baru setelahnya kak Bunaji menjelaskan cara memasukan sampah plastik ke dalam botol dan cara menekan sampah di bagian dalamnya dengan tongkat kecil. Harus padat sekali sehingga saat botol dipegang terasa keras. Anak-anak mulai mempraktekan membuat ecobric. Mereka mulai memasukan sampah dan menekan dengan tongkat. Karena tenaga mereka yang kurang akhirnya botol sudah terisi penuh tapi kekerasannya masih kurang. Tak apalah yang penting mereka tahu cara membuatnya dan melakukannya. Hasil yang mereka buat mereka bawa pulang. Harapan sih mereka bercerita pada orang tua mereka apa itu ecobric dan manfaatnya untuk apa.



Setelah mereka memasukan sampah plastik ke dalam botol , anak-anak diajak melihat video tentang peamnfaatan ecobric dalam kehidupan sehari-hari. Dalam video tersebut sangat jelas apa saja yang bisa dibangun dengan ecobric ini. Dengan pemaparan lewat video, gambar yang terlihat jelas nyata sehingga anak-anak benar percaya kalau ecobric ini bisa membuat segala macam walau hanya terbuat dari plastik. Dan terakhir beberapa anak disuruh untuk menceritakan kembali bagaimana pengalaman mereka membuat ecobric dan dividiokan. Akhir dari kegiatan ini sih aku berharap kelak setelah mereka dewasa mereka bisa menjadi kader-kader yang peduli lingkungan yang selalu meperhatikan lingkungan . Juga akhirnya aku sendiri berusaha agar sampah plastik bisa menjadi ecobric. Aku sudah mulai memasukan sampah plastik yang tak laku di bank sampah ke dalam botol plastik. Dan aku membiasakan diri melakukan ini dimulai dari keluargaku. Jadi terhindar dari buang sampah sembarangan atau membuang sampah pada tong sampah yang tak tahu nanti akan diapakan.  Jadi pilih mana buang sampah plastik atau masukan ke dalam botol plastik?????


19 komentar:

Kopiah Putih mengatakan...

Keren nih kegiatannya. Bermanfaat banget bagi anak-anak. Banyak edukasinya, termasuk yang berkaitan langsung dengan lingkungan. Semoha kedepannya akan bertambah banyak kegiatan seperti ini.

Salam hangat dari Bondowoso..

Mugniar mengatakan...

Kegiatannya menarik. Sederhana tapi sangat edukatif dan bermanfaat bagi lingkungan. Keren :)

Tira Soekardi mengatakan...

amin mas abdur

Tira Soekardi mengatakan...

iya mbak niar agar anak peduli dglingkungan

NiaNastiti mengatakan...

Udah lama nggak mampir sini. Tiap mampir pasti jadi ada inspirasi kegiatan yang mengasyikkan gini :)

andi nugraha mengatakan...

Ini nih salah satu kegiatan yang bermanfaat. Memang baiknya gitu, anak di ajarin sejak kecil. Misalnya tentang lingkungan, agar dimanapun kita berada sudah seharusnya bisa menjaga lingkungan dengan baik :)

Keke Naima mengatakan...

keren banget, Mbak. Berkarya sekaligus mengurangi sampah plastik

Tira Soekardi mengatakan...

makasih mbak nia

Tira Soekardi mengatakan...

betul mas andi

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak keke

Dian Restu Agustina mengatakan...

Mbak, sampah di rumahku dibawa pulang si Mbak ART(yang pulang hari), karena di RT dia ada bank sampah..komplit programnya. Di RT ku malah nggak jalan-padahal di kelurahan yang sama..hadeh.

Keren Mbak, programnya ini, semoga sukses ya:)

Nasirullah Sitam mengatakan...

Seru juga seperti ini; mengedukasi anak-anak dan memanfaatkan barang yang ada di sekitarnya.

Tira Soekardi mengatakan...

amin mbak dian

Tira Soekardi mengatakan...

betul mas nasirullah

Vika Hamidah mengatakan...

Keren banget kegiatnny mengedukasi ya mba anak anak untuk selalu belajar dan mengetahui bagaimana mengelola sampah.. tulisan yang menarik ijin share ya

Bai Ruindra mengatakan...

Belajar sambil bermain selalu jadi sesuatu yang luar biasa manfaatnya mbak!

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak vika, silahkan

Tira Soekardi mengatakan...

betul mas bai

Nurul Sufitri mengatakan...

Tutup plastik air mineral gelas bisa dibuat gantungan hijab loh. Buat anak2 juga keren nih, mb Tira. Aku pernah lihat di tv :) Caranya mudah cuma tergantung kita mau bikin atau ga hehehe. AKu juga misahin sampah2 plastik supaya ga tercecer ke mana2, kasian lingkungan kita.

Posting Komentar