Minggu, 14 Juli 2019

Cabai Gendot Asli Dieng


Gambar dari sini

Waktu  ke kawah Sikidang , sebelum masuk kawasan kawah banyak kios-kios yang menjual hasil pertanian . Salah satunya cabai gendot ini. Karena tertarik ingin membeli, tapi aku pikir ke kawah dulu baru pulangnya mampir ke kios lagi. Eh, ternyata karena sibuk foto-foto cabai gendot ini terlupakan begitu saja. Sesudahnya baru merasa menyesal tak bisa  beli cabai gendot ini. Selain penasaran karena bentuknya unik , mau tahu rasanya katanay sih pedas. Dan juga tadinya mau coba ditanam di halaman belakang rumahku. Tapi ternyata gagal total.

Cabai gendot atau cabai gendol atau ada lagi yang menyebutnya dengan bendong  adalah cabai yang bentuknya memang unik. Lain dari yang lain. Disebut dengan gendol karena bentuk cabai mirip dengan buah gendol (pepaya). Disebut dengan bendong karena bentuknya menggelembung seperti ikan bendong. Cabai ini konon berasal dari Yucatan. Tingkat kepedasannya sangat tinggi. Dan memang di dataran tinggi Dieng banyak yang menanam cabai gendol ini. Ada yang bilang sih seperti paprika tapi dalam bentuk mini. Buahnya yang muda cenderung berwana hijau keunguan sedangkan yang tua berwarna merah terang. Buahnya berbentuk pendek,gemuk dan tumpul dengan ukuran memanjangnya 3-4 cm sedangkan penampangnya selebar 2 – 3,5 cm. Kulit buahnya tebal dan bijinya sedikit dibanding dengan cabai biasa.

Cabai gendot ini punya manfaat bagi manusia seperti

  • 1.      Sumber rasa pedas. Ini disebabkan cabai gendot ini punya rasa pedas yang tinggi dan digemari dengan penyuka pedas. Hanya dengan cabai gendot yang sedikit saja, rasa pedasnya sudah wow.

  • 2.      Sumber vitamin C. Vitamin C yang ada di cabe suka dianggap sepele oleh orang karena sebagian orang  menganggap kalau makan cabai itu yang dilihat hanya rasa pedasnya saja.

  • 3.      Melegakan pikiran. Rasa pedasnya bagi orang Indonesia bisa menjadi pelega pikiran saat pusing atau banyak pikiran karena pekerjaan .

  • 4.      Melegakan hidung tersumbat .Gangguan hidung tersumbat karena flu dan pilek bisa juga karena hawa dingin yang sangat mengganggu. Bisa dengan mengkonsumsi makanan pedas dengan cabai gendot ini sehingga bisa memperlancar hidung yang tersumbat.

  • 5.      Mengandung capsaicin. Senyawa yang bisa merangsang otak untuk mengeluarkan hormon endorfin. Akibatnya yang makan akan kecanduan  atau ingin makan lagi yang pedas-pedas.

  • 6.      Melancarkan pembuangan pada pencernaan.  Akan mempercepat pembuangan kotoran dari usus  besar tapi konsumsi cabai ini harus disertai jumlah yang gak banyak agar tidak merusak pencernaan.

Tapi perlu diingat walau cabai gendot ini kaya vitamin C dan mineral lainnya tapi perlu diingat manfaatnya cabai ini akan hilang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Hal ini karena bisa sebabkan iritasi di saluran pencernaan.

 Cabai gendot ini tidak terlalu sulit untuk ditanam . Tanah yang akan ditanam,digemburkan terlebih dahulu. Setelah itu membuat bedengan dengan ukuran dan jarak sesuai dengan keinginan. Membuat lubang dan dalam lubang beri pupuk organik. Tanah ini dibiarkan selama 2-5 hari . Bibit cabai yang sudah berumur 1 bulan bisa mulai ditanam dalam tanah. Masa panen cabai gendot ini antara 2-4 bulan. Tanaman cabai yang sudah siap dipanen yang warnanya merah muda atau yang tua. Semakin tua cabai ini semakin pedas. Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan dan pemupukan. Sebaiknya pemupukan dengan menggunakan pupuk organik. Begitu juga dengan pestisda yang alami.

Tertarik untuk menanam? Tapi coba dilihat dulu daerahnya apakah cukup baik  untuk pertumbuhan cabai ini.  Jadi kepikiran dengan cabai ini. Coba aku gak lupa bawa cabai ini tentunya sudah aku tanam di halaman rumahku.

26 komentar:

dudukpalingdepan mengatakan...

Unik banget cabainya, saya belum pernah lihat. Kalau ketemu mau beli dan coba ditanam juga. Trims infonya bun ^^

Arif Rudiantoro mengatakan...

Cabe ini pun tumbuh subur di tana totaja bu, klo di sana di sebut cabe toraja, hidup ideal cabe ini di wilayah pegunungan dg cuaca dingin.

Lia Lathifa mengatakan...

Saking gendutnya jadi dibilang gendot gitu kali ya mbak hehe. Kalo sedikit aja udah pedes, bisa hemat cabe dong 😁

Tira Soekardi mengatakan...

dudukpalingdepan, iya unik ya

Tira Soekardi mengatakan...

wah memang cocoknya di udara dingin ya mas rudi, jd di cirebon kali gak tumbuh ya, wong panas

Tira Soekardi mengatakan...

nah mbak lia kayaknya cocok bt menu ayam geprek yg pedes

Sandra Hamidah mengatakan...

Wow unik banget ya mba heheh

Tira Soekardi mengatakan...

iya mbak sandra

Djangkaru Bumi mengatakan...

Walaupun ada manfaatnya tetap tidak berani saya. Tingkat kepedasan yang tinggi. nyerah deh.

A4 Barracuda mengatakan...

Thanks for sharing, sukses terus..

Tira Soekardi mengatakan...

wah mas djangkaru bumi, sama dengan aku, pingin punya tanamannya hanya untuk hiasan saja di halaman

Tira Soekardi mengatakan...

makasih barracuda

Ipeh Alena mengatakan...

Di bekasi saya belum menemukan cabai jenis ini. Jadi kepengen coba seberapa pedasnya cabai ini. Apalagi bentuknya unik

Siti Nurjanah mengatakan...

Jadi inget Dieng, disana tanaman tumbuh subur2 bgt. Saya sampai takjub pernah liat sayur2an di kebunnya langsung, besar2 bentuknya

Tira Soekardi mengatakan...

banyak yg bilang sangat pedes mbak ipeh

Tira Soekardi mengatakan...

tapi butuh udara yg dingin mas riza

Tira Soekardi mengatakan...

betul mbak siti, karena hawanya yg dingin banyak yg tumbuh subur di sana

Nurul Mutiara R.A mengatakan...

Pernah tahu saya cabe kayak gitu kak. Tp blm pernah nyoba

Blogger Surabaya | Rey - reyneraea.com mengatakan...

waaahh kayak paprica ya mba hahaha
Lucu juga namanya cabe gendot, emang gendut sih, mungkin saking suburnya kali ya, berlebihan nutrisi jadinya gendoottt hahahaha.
Jadi pengen cobain :D

Nurul Sufitri mengatakan...

Aku taunya cabe gendot tuh di Lembang, Jabar. Pernah makan tumis cabe gendot buatan uwa aku pake sambal, ikan asin, telur dadar, tumis kangkung hhmm sedap. Warnanya hijau sih cabenya. Ternyata di Dieng ada juga ya merah begini?

Tira Soekardi mengatakan...

iya itulah krn unik mau beli mbak reyne malah lupa , sebel

Tira Soekardi mengatakan...

wah mungkin saja ada mbak krn lembang kan memang udaranay dingin juga, wah sdh merasakannya

dita mengatakan...

baru tahu kalau cabe gendot ada di wonosobo. yang saya tau cuma carica, tempe kemul, sama mie ongklok aja kalau di wonosobo. hihihi

Tira Soekardi mengatakan...

ada mbak dita, sama kentang khas wonosobo yg beda dengan kentang yg lain

Mugniar mengatakan...

Aha cabe seperti ini ada pula di Toraja, Mbak, namanya cabe katokkon. Pedasnya berbeda dengan cabe biasa.

Tira Soekardi mengatakan...

wah nama yang berbeda di setiap daerah ya mbak niar, memang kekayaan hayati kita memang top

Posting Komentar