Minggu, 03 Mei 2015
Sinopsis
novel mini Rumah Cinta
Nisa anak dari pengusaha terkenal
dari kota Bandung .Kehidupannya sangatlah cukup malah lebih dari cukup. Dia
begitu dimanjakan oleh kedua orangtuanya. sampai akhirnya kedua orang tuanya
tersadar kalau Nisa menjadi anak yang manja, egois dan tak bisa mandiri. Akhirnya
kedua orangtuanya membuat rencana untuk mengajarkan Nisa mandiri. Tapi apakah
Nisa mampu melewati itu semua?????
Ternyata awal yang sulit karena Nisa
lebih suka berlibur dengan sahabat-sahabatnya ke Jogjakarta daripada harus
pergi ke Garut ke rumah neneknya. Tapi keputusan mama dan papanya tak bisa Nisa
tolak. Dengan terpaksa dia pergi ke rumah neneknya. Di sana secara tak sadar
Nisa ditempa oleh neneknya untuk bisa mandiri. Walau Nisa sering kali marah dan
kesal dengan neneknya.
Di sanalah Nisa menemukan cinta pada
pria yang membuat hatinya berbunga-bunga. Namun Nisa tak tahu apakah pria itu
membalas rasa cintanya. Nisa harus menunggu begitu lama untuk mengetahui
perasaan pria yang disukainya. Mampukah Nisa membuka cinta pria itu dalam
kehidupannya???? Mampukah Nisa melewati tempaan neneknya?????? Kembali ke rumah
yang penuh cinta itulah harapan Nisa.
Di
Balik Pembuatan Novel Mini Rumah Cinta
Novel ini bisa diterbitkan oleh
penerbit Panji karena memenangkan lomba novel mini yang diadakan oleh penerbit
itu. Awalnya aku ragu untuk mengikutinya. Berhubung aku belum pernah sama
sekali membuat novel. Hanya cerita pendek dan cerita mini yang sering aku buat.
Beberapa teman juga ikut serta dan agak minder juga awalnya saat aku tahu
beberepa yang ikut sudah pernah menerbitkan novel. Tapi ada sesuatu dalam
hatiku untuk mencobanya , ah siapa tahu berjodoh. Akhirnya aku memutuskan untuk
ikut serta, apalagi temanya dibebaskan , jadi aku tidak terlalu terpaku dengan
tema.
Paling mudah mencari tema , pastilah
tema cinta, tapi aku harus mencari tema cinta yang gak biasa, harus ada nilai
moralnya. Akhirnya aku putuskan aku akan bercerita tentang rumah. Rumah itu
seharusnya ada cinta dan dari rumahlah awal pembentukan karakter. Anak akan mempunyai
karakter yang baik itu mulai dari rumah, bagaimana orang tua mereka yang
memberikan fondasi di rumah atas dasar cinta. Jadi tokoh Nisa yang disebutkan sebagai
anak manja dan apapun harus dituruti . Itu semua karena didikan orangtuanya ,
berhubung Nisa anak tunggal . Sampai akhirnya mamanya melihat anaknya tidak
mandiri dan manjanya yang keterlaluan membuat Nisa tampak jadi terlalu
kekanak-kanakan. Akhirnya orangtuanya memutuskan menyuruh Nisa berlibur di rumah
neneknya. Mamanya tahu di rumah ibunya Nisa bakal bisa didik dengan baik agar
mandiri. Dan memang benar, rumah adalah tempat pembinaan yang baik untuk
membentuk karakter anak. Jadi Nisa berubah setelah neneknya mendidik agar Nisa
mandiri. Tentunya dengan rasa cinta. Saat Nisa kembali ke rumah, mamanya
melihat perubahan dalam diri Nisa.
Dari cerita ini juga dikemas adanya
tali ikatan cinta antara Nisa dengan pemuda yang sudah dianggap saudara oleh
neneknya. Kemasan yang menjadi satu kesatuan dari cerita dan tak terlepas dari
jalannya cerita. Sungguh senang saat aku tahu aku termasuk 10 besar novel mini
yang diterbitkan gratis. Walau hanya penerbit indi tak mengurangi
kegembiraanku. Apalagi banyak respon positif
terhadap novel miniku. Mungkin
ini satu bentuk cambukan bagiku untuk bisa mengembangkan tulisanku sampai kelak
bisa menerbitkan sebuah novel. Semoga saja!!!!
Ini penampakan cover Rumah Cinta
Sumber gambar rumah :http://www.tampakdepanrumahminimalis.co/rumah/rumah-karton.html
Label: event
Minggu, 26 April 2015
Setiap
orang yang hidup akan mengalami kematian. Manusia tak dapat menolak kematian.
Itu hak preogatif Allah dan tak ada satupun tahu kapan Allah akan memanggil
kita. Karena itu sebagai orang muslim saat kita melihat atau mendengar orang
yang meninggal harus menyebutkan inna lillahi wa inna ilaihi roojiun yang artinya
semua adalah milik Allah dan akan kembali kepadaNya. Dan ada ada satu pesan
nabi Muhmammad SAW yang mengingatkan agar kita sebagai manusia agar
mempersiapkan kematian seperti apa yang disebutkan oleh Abdullah ibn Umar r.a
berkata : “Aku menemui Nabi SAW bersama sembilan orang sahabat. Dan salah satu
sahabat dari Anshar bertanya.”Siapakah yang paling cerdas dan paling mulia,
wahai Rasulullah? Beliau menjawab:”Yang paling mulia adalah yang banyak
mengingat kematian dan paling keras dalam mempersiapkan diri menghadapinya.
Merekalah orang yang paling cerdas”.( HR Ibnu Majah)
Sungguh
dari hadits di atas jelas setiap manusia harus mempersiapkan kematiannya, karena
datangnya kematian tak bisa kita prediksi. Ternyata banyak dari kita masih saja
bersukacita dengan kehidupan duniawi dan melupakan bahwa kelak kita akan
meninggalkan dunia ini. Bahkan banyak dari kita takut menghadapi kematian. Beberapa
waktu lalu saya dikejutkan dengan kematian tetangga. Kebetulan saya tinggal di
perumahan yang kebanyakan warganya bukan asli dari Cirebon. Saya melihat
tetanggaku begitu kerepotan saat mengurus jenasahnya, mulai dari memandikan dan
tetek bengeknya sampai penguburannya. Untuk minta bantuan tetanggapun sulit
karena kebanyakan tetangga juga banyak yang mempunyai pekerjaan di kantor yang
tak mungkin ditinggalkan. Kalaupun
datang , ya sekedar mengucapkan belasungakawa dan kembali pulang. Melihat
kerepotan tetanggaku, aku terpikirkan juga akan kerepotan saya kalau ada salah
satu dari saya dan suami yang meninggal. Saya di Cirebon tak memiliki saudara
satupun yang kelak bisa membantu saya kalau ada salah satu dari kami meninggal.
Dari kerepotan
tetangga saat mengurus jenasah keluarganya, saya mendapat info kalau di Cierbon
terdapat Yayasan Muslimin. Yayasan Muslimin ini membantu para anggotanya yang saat
meninggal. Mulai dari memandikan jenasah sampai mencarikan tanah untuk
mengubur,ambulans semua sudah diurus oleh yayasan tersebut, sehingga kita tak
perlu repot lagi mengurusnya. Setiap bulannya diwajibakan untuk iuran, bisa
dibayar perbulan atau pertahun. Akhirnya saya tertarik ikut menjadi anggota di
Yayasan Muslimin agar kelak kalau saya meninggal semua sudah bisa diurus oleh
yayasan.
Tentunya
persiapan untuk kematian bukan hanya menyiapkan soal pengurusan jenasah dan
penguburan tapi hati kita juga perlu dipersiapkan . Saya harus melakukan beberapa hal seperti
meningkatkan kekuatan iman dan takwa pada Allah, kemampuan menjaga jarak dari
godaan dan kesenangan duniawi, menjadikan aset yang saya miliki untuk modal kemuliaan di akhirat dan semangat dalam
mengarungi kehidupan baik fisik, intelektual dan spiritual. Dan saya harus
berani lebih dari orang lain untuk mempersiapkan kematian baik dengan
amalan-amalan dan ketakwaan pada Allah juga dengan mempersiapkan untuk
pengurusan jenasah dengan bergabung dengan Yayasan Muslimin. Kesadaran yang
keluar dari hati , untuk lebih baik lagi mepersiapkan kematian. Jadi mengapa takut???
Saya sudah menyiapkan segala sesuatu untuk kematian kelak. Itu artinya saya
berani lebih menyiapkan kematian saya.
FB:
Hastira Soekardi
Twitter
“@hastiraS
Label: lomba blog
Minggu, 19 April 2015
Postingan ini dibuat dalam rangka ikut serta dalam Free Book Giveaway (Preloved) Statsiun by Chyntia Febrina /Twitter @tukardc/blog :tukardengancerita. wordspress.com
Ini
pengalaman saya waktu SMA melakukan perjalanan kereta api Bandung- Jogjakarta
bersama teman-teman. Tujuannya untuk retret di tempat dekat Sleman. Perjalanan
naik kereta ekonomi yang sudah dibooking oleh pihak sekolah sebanyak kurang
lebih dua gerbong. Waktu itu saya masih kelas 2 SMA. Waktu itu kereta ekonomi
belum sebagus sekarang. Tempat duduknya juga dari rotan tanpa alas yang lain.
Jadi bisa terbayang perjalanan jauh kadang membuat pantat kita sakit.
Perjalanan bersama teman pastilah seru apalagi sekolah saya muridnya perempuan
semua. Bayangkan mulut perempuan lebih bawel dan cerewet. Jadi suasana ramai
ada di dua gerbong yang dipesan sekolah.
Setiap gerbong ada dua orang guru yang akan mengawasi murid-murid. Mengapa???
Ya, karena kami ini anak-anak yang super aktif dan suka jail , iseng dan suka
banget melakukan hal-hal yang unik dan tahan malu sehingga perlu diawasi dengan
ketat.
Untungnya
gerbong pertama yang diisi dengan anak-anak superjail dan iseng diawasi dengan
guru yang menurut kami cukup enak untuk diajak kerjasama. Dan anak-anak yang
lebih pendiam di gerbong ke dua dijaga dengan guru yang kaku. Pertama kereta
berjalan, kami asik ngobrol dengan teman-teamn yang sebangku atau yang
bersebrangan. Ternyata kami mulai bosan. Banyak teman yang mengusulkan ada kegiatan
yang seru agar perjalanan ini gak bosan.
Akhirnya disetujui kami mau mengadakan peragaan busana. Jalan diantara
kursi dipakai sebagai panggung catwalknya. Untuk itu beberapa anak-anak mulai
membuat penampilan mereka menarik dan unik . Tentunya ditambah pernak-pernik
tertentu agar beda gayanya, malah ada yang mengeluarkan alat make up untuk
mendadani temannya. Tapi dengan satu syarat, tidak boleh jadi cantik tapi harus
yang konyol.Ini serunya!!!! Ada yang membuat
ikat kepala dengan tali rafia. Ada lagi yang menggantungkan kacang yang disusun
menjadi kalung. Rambut ada yang dikucir naik ke atas , ada yang disasak tinggi
dengan hiasan permen di atasnya. Belum lagi mukanya yang dimake up dengan
coretan-coretan yang lucu-lucu bahkan ada yang menghias wajah temannya mirip
pocong. Untuk mendadani teman-teman saja membutuhkan waktu yang lama. Dan tawa
riuh saat ada yang lucu dari tampilan teman-teman. Guru –guru yang melihat
hanya geleng-geleng kepala dan tampaknya cukup terhibur dengan kelakuan kami.
Akhirnya acara mendadani sudah
selesai. Acarapun akan dumulai . Dan salah satu temanku didaulat untuk menjadi
pembawa acara. Mulailah satu persatu
peragawati dadakan berjalan di sepanjang gerbong. Lengak-lenggok berjalan .
Kami semua tertawa dengan tampilan dan cara berjalan teman-teman lainnya. Ada
salah satu teman yang nyeletuk, apakah teman-teman yang sudah didadani ini
berani berjalan sepanjang gerbong dari depan sampai belakang . Aku merasa
mereka pasti berani, karena itulah kami
selalu berani tampil beda dimanapun tanpa rasa malu sama sekali. Benar saja
tantangan ini mereka setujui. Akhirnya mereka berjalan sepanjang gerbong dari
depan sampai belakang melewati gerbong restorasi. Bahkan ada yang mencomot roti
di gerbong restorasi.
Seru banget!!! Kami tertawa tak
henti-hentinya. Apalagi banyak dari mereka yang jadi peragawati dadakan digoda
oleh penumpang. Belum lagi saat mereka harus berpapasan dengan pramugara/pramugari
kereta api yang sedang lewat. Entahlah mungkin urat malu mereka sudah putus
atau gak punya malu, mereka tetap saja berjalan bak peragawati. Pengalaman ini
tak pernah saya lupakan. Saya sampai sakit perut melihat dandanan mereka yang
unik. Sayangnya foto-fotonya entah dimana. Perjalanan Bandung ke Jogjakarta
dengan kereta api menjadi perjalanan yang menyenangkan. Saat ini ada juga peragaan
busana di kereta api yang sedang populer, tapi kami dulu sudah pernah
mengawalinya di kereta api. Mungkin juga kami ini pelopor peragaan busana di
atas kereta api!!!!!
Sumber gambar : http://pixabay.com/en/train-cartoon-toy-engine-cars-red-312107/
Label: lomba giveaway
Minggu, 12 April 2015
Pengrajin
atau istilah yang mungkin lebih keren crafter mulai banyak dilirik orang.
Crafter bisa meramaikan industri kreatif yang sekarang mulai digalakan. Tapi
saat ini profesi ini masih kurang populer di anak-anak sekolah. Selain itu
kebanyakan dari orang yang menjalaninya juga hanya menjadikannya sebagai
pekerjaan sampingan di samping dia mempunyai pekerjaan tetap. Crafter sekarang
bisa menjadi profesi yang menjanjikan. Dengan inovasi dan kreatifitas bisa
menjadikan kerajinan tangan diminati masarakat baik dalam dan luar negeri. Bisa
menghasilkan pemasukan yang luar biasa. Selain itu bisa memajukan indiustri
kreatif yang mulai digalakan oleh pemerintah. Apalagi kalau kerajinan tangan
menggunakan bahan sampah. Pemanfaatan sampah untuk dibuat kerajinan tangan bisa
membantu pengurangan sampah dan melindungi alam.
Profesi
crafter yang belum dikenal di masarakat
perlu dikenalkan secara dini pada anak-anak. Oleh karena itu saat saya mengikuti
kelas inspirasi di kota Bandung,saya memperkenalkan profesi crafter dengan menggunakan
bahan dari sampah. Kebetulan saya mendapat giliran mengajar di kelas 1,2 dan 6
di SDN Ciumbuleuit 1 Berhubung saya memperkenalakan crafter yang berbasis
mengunakan sampah sebagai bahan bakunya, artinya saya juga memperkenalkan anak
untuk mencintai alam dengan peduli sampah. Untuk kelas 1 dan 2 sebelum
mengajarkan mereka tentang kerajinan sederhana dari majalah bekas, saya
mengajak mereka bernyanyi lagu Satu-satu
sayang ibu yang diubah syairnya
Satu satu aku sayang Allah
Dua-dua aku sayang alam
Tiga tiga ayo buang sampah
Satu dua tiga buang di tempatnya.
Sedangkan
untuk kelas 6 yang lebih besar saya menggunakan lagu tari topeng yang diubah
syairnya
Ayu teman cinta alam
Jangan suka buang sampah
Jangan suka mengotori alam di sekitarmu
Ayo teman cinta alam....
Untuk
kelas satu dan dua saya mengajarkan
membuat hiasan bunga di atas kertas jeruk. Tentu bagi anak kelas satu dan dua
tidak bisa memberikan yang sulit untuk dikerjakan. Selembar kertas jeruk dihiasi dengan bunga. Bunagnya dari majalah
bekas. Dan mereka boleh mengkreasikan sendiri apa-apa saja yang terdapat di
sekitar bunga. Ada yang membuat gambar kupu-kupu, ada yang membuat rumput di
bagian bawah bunga , ada lagi yang membuat gambar matahari. Mereka bersemangat
dan setiap sudah bisa melakukan satu hal mereka akan mengacungkan tinggi-tingi
hasil yang bisa mereka capai, malah sampai naik ke atas kursi.
Untuk
kelas enam saya mengajarkan membuat tirai dari majalah bekas yang nantinya bisa
digantung di jendela kelas mereka. Agak rumit tapi karena sudah kelas enam
mereka sudah mampu melakukannya. Tirai berupa bentuk bunga dari majalah bekas
yang disusun dua-dua dan berenteng dari atas samapi ke bawah. Kelas enam lebih
banyak bertanya ketika saya memperlihatkan contoh-contoh kerajinan tangan dari
sampah. Dan banyak yang menginginkan saya mengajarkan mereka seperti
contoh-contoh yang saya bawa. Wah , kalau saya bisa berada di sekolah ini
terus, mungkin akan saya ajarkan mereka.
Mudah-mudahan
kegiatan membuat kerajinan dari barang bekas ini bisa terpartri dalam memori
anak-anak. Dengan demikian siapa tahu dari memori atau kenangan yang tak terlupakan
ini bisa muncul kembali suatu saat yang bisa membuat mereka bisa mengembangkan
industri kreatif lewat kerajiann tangan. Sungguh luar biasa pengalaman saya
saat menginspirasi anak-anak lewat profesi sebagai crafter. Rasanya belum bisa
move on kembali , masih ingin bersama
mereak untuk terus berbagi lewat profesi kita.
Label: kegiatan kelas
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)