Kamis, 04 Februari 2010

Akhir dari Cerita Ceker Ayam

Ceker ayam.... adalah anggota gerak dari kelompok unggas yang berfungsi untuk berjalan, mengais makanan di tanah. Ternyata di Indonesia ceker ayam adalah bagian yang bisa dimanfaatkan. Di negara barat ceker ayam adalah bagian yang dibuang tidak dikonsumsi tapi dikonsumsi untuk makanan ternak. Di indonesia, jeroan dan kepala dan bahkan kakipun dimakan, bener-bener rakus ya orang indonesia itu.

Ceker ayam bisa diolah di dapur kita bisa berupa semur , atau campuran pada sop, atau untuk membuat kaldu untuk membuat bubur pada bayi. Untuk warung-warung baso bisa digunakan untuk mie ayam dengan ceker ayam, bahakan untuk industri kecilpun bisa dibuat kripik ceker ayam. Waah...banyak juga ya pemanfaatannya.

Ternyata pada kandungan gizi pada ceker ayam tergolong cukup baik, ceker ayam mengandung gelatin yang berguna dalam pembentukan kolagen yang penting untuk pembentukan otot yang elastis. Dan bila dimasak dengan cara yang tepat atau optimal ternyata kadar kalsium dan proteinnya akan lebih banyak. Pemasakan yang optimal adalah dengan cara dipresto sehingga semua bagian ceker ayam bisa dimakan seutuhnya. Bila yang takut gemuk , bagian telapak kaki bawah tidak perlu dimakan karena mengandung lemak.

Jelas kandungan kalsium dan gelatin cukup banyak ,maka gak salah kalau ceker ayam banyak digunakan untuk membuat kaldu untuk membuat bubur pada bayi sehingga pembentukan tulang dan otot pada bayi akan lebih baik.
Tapi ternyata tidak semua orang menyukai ceker ayam. Salah satunya keluarga saya sangat tidak suka dengan ceker ayam, karena kesannya menjijikan kok kaki buat dimakan, apalagi kalau ceker ayamnya dalam bentuk utuh terlihat di masakannya. Makanya kami gak pernah makan mie ceker ayam yang sering dijual di warung-warung baso. Hii...geli rasanya dan jijik lihatnya....kok bisa-bisanya ya orang indonesia dengan lahapnya makan ceker ayam.

Ketika suami mengalami kecelakaan dan patah tulang di kaki atas dan bawah bagian kiri, ternyata banyak saran untuk mengkonsumsi ceker ayam tiap hari agar peartumbuhan tulang lebih cepat. Betapa berat untuk mengkonsumsi sesuatu yang sangat tidak disukai. Untuk mengatasi rasa jijik dan geli harus mengkonsumsi maka diakali bagaimana ceker ayam itu bisa tertelan ke perut. Setiap makan ceker itu maka disiapkan krupuk untuk menutupi rasanya dan biar ceker itu bisa tertelan, ha...ha... suatu perjuangan berat....dan setiap hari , tiga kali, perlu kerja keras biar ceker bisa tertelan. Berarti pengeluaran bertambah karena harus membeli krupuk dan setiap hari harus ada dan tidak boleh telat untuk membeli, karena kalau tidak ada kerupuk ceker ayam itu tidak bisa tertelan.

Ternyata memang benar khasiatnya , pertumbuhan tulangnya baik , dan cepat padahal umur sudah di atas 40 tahun. Ternyata dengan semakin baiknya pertumbuhan tulang bahkan sekarang sudah dapat berjalan walau belum sempurna dan dapat beraktifitas lagi tentunya ceker ayam juga perlu disingkirkan dengan segera. Akhirnya dengan perasaan riang memutuskan untuk menyudahi makan ceker ayam yang sangat menyiksa itu. Bye....bye.... ceker ayam, terimakasih sudah memberikan kontribusi pada penyembuhan patah tulang suami saya, semoga amal baiknya selalu akan kami ingat sepanjang sisa hidup kami...

Inilah akhir dari cerita tentang ceker ayam, habis manis sepah dibuang.....
Dan ceker ayam walau hanya berupa kaki dan bentuknya yang bikin geli dan menjijikan ternyata punya manfaat yang baik juga ya? Terimakasih ceker,.......