Kamis, 25 Maret 2010

Yang terlupakan



Jalan -jalan ke daerah Kuningan tepatnya di Cigugur saya tertarik dengan sebuah gedung kuno , ternyata gedung tersebut bernama Paseban Tri Panca Tunggal. DI depan Gedung Paseban terdapat sebuah tugu yang diapit oleh dua buah patung kera yang tangannya memegang dagu menghadap ke arah bangunan paseban tersebut.

Ketika memasuki gedung tersebut terlihat ruangan yang luas,ternyata ketika saya bertanya di sana Paseban ini berdiri tahun 1860 yang merupakan peninggalan Kiai Madrais keturunan Sultan Gebang Cirebon.


Gedung ini terdiri dari beberapa ruangan yang menghadap ke arah barat. Kenapa, karena menurut falsafah arah barat timur merupakan arah garis perjalanan hidup manusia yaitu antara terbit dan tenggelam atau artinya lahir dan mati, sesuai dengan makna yang tersirat dalam Tri Panca Tunggal.

Ruangan Jinem itu adalah ruang tempat ceramah atau amanah memberikan pengertian hidup untuk dapat merasakan adanya cipta, rasa dan karsa.

Ruangan pendopo terdapat rilief bertuliskan Purwa Wisada yang berarti adanya cipta karsa gusti. Purwa berarti awal, wisada artinya cipta dan karsa, yang semuanya adalah ketentuan sebagai hukum adikodrati.

Ruangan Sri Manganti atau ruang pendaleman yang letaknya membujur dari utara ke selatan. Ruangan ini digunakan untuk menyelenggarakan upacara pernikahan, perundingan. Di sana terdapat kursi atau Bale Kencana sebagai tempat pelaminan.

Ruangan dapur ageung, di dalamnya terdapat tungku perapian yang dibuat dari semen. terdapat hiasan empat naga pada keempat sudutnya dan ada mahkota di atasnya.

Paseban Tri Panca Tunggal ini ternyata dijadikan cagar budaya nasional dan salah satu objek wisata untuk daerah Kuningan. Tetapi pada kenyataannya keberadaannya sangat memprihatikan, sepi jarang ada pengunjung . Ramai hanya pada saat acara seren taon saja. Perlu perhatian dari dinas terkait agar wisatawan lebih banyak berkunjung ke sana tentu harus diberi fasilitas untuk mengundang rasa ingun tahu wisatawan.Misalnya dengan menempatkan komputer yang pengunjung bisa cari tahu tentang sejarah Paseban ini dengan fitur yang menarik atau mengadakan even-even yang rutin sehingga bisa menarik pengunjung. Hal ini perlu dilakukan apalagi pemerintah sekarang sedang menggalakan kunjungan wisatawan . Tentunya kalau pengunjung datang lebih banyak akan menambah penghasilan daerah di bidang pariwisata.

Mudah-mudahan pemerintah setempat lebih bisa menghargai peninggalan sejaran dan kalau perlu bisa bekerjasama dengan swasta agar lebih menarik pengunjung ke sana tentunya.