Jumat, 15 November 2013

Pemandangan Alami di Guci

Air terjun

Berjalan-jalan di tempat yang asri, sebetulnya bisa menghilangkan penat setelah sepekan kita bekerja. Saya tidak melewatkan akhir pekan dengan berkunjung ke daerah Guci. Kebetulan belum pernah kesana, akhirnya saya dengan suami berkunjung ke daerah Guci yang masih asri.

Guci adalah salah satu tempat wisata di kaki gunung Slamet di kecamatan Bumijawa, kabupaten Tegal. Ketinggian daerah Guci sekitar 1500 meter di atas pemukaan laut, udara sekitarnya sangat sejuk karena terdapat di daerah pegunungan dnegan suhu sekitar 20 C. Di sini juga ada ai panas yang konon dapat menyembuhkan beberapa penyakit.


Dulu Daerah Guci dikenal dengan nama Kaputihan yang mempunyai arti masih suci atau belum tercemar. Belum tercemar disini artinya belum tercemar dengan agama dan peradaban lainnya.Di sini tinggal Kyai Ageng Klitik yang mempunyai nama asli Raden Mas Arya Hadiningrat yang berasal dari Demak. Karena ada Kyai Klitik ini banyak warga yang datang dari luar daerah. Suatu saat ada utusan dari Sunan Gunung Jati yang bernama Syech Elang Sutajaya untuk melakukan syiar Islam, dan saat yang bersamaan di daerah itu terjangkit penyakit, bencana alam dan tanaman sering diserang oleh hama sehingga keadaan tersebut disebut dengan pagebluk. Akhirnya Elang ini mulai bersemedi memohon bantuan Allah SWT untuk memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan untuk mengatasi bencana dan wabah ini. Dan akhirnya penduduk di sana disuruh untuk memperbanyak tasyakuran, sedekah dan yang terkena wabah gatal-gatal agar minum air kendi(guci) yang sudah didoakan oleh Sunan Gunung Jati. Pada saat yang bersamaan Sunan juga mendoakan sumber air panas yang ada di daerah tersebut. Akhirnya kendi (Guci) berisi air yang sudah didoakan disimpan di kampung Kaputihan dan selalu dijadikan sarana untuk berobat. Akhirnya daerah tersebut lebih dikenal dengan daerah Guci dan Kyai Klitik diangkat sebagai kepala dusun/kepala desa pertama di Guci.


Pemandian Guci Indah ini terdapat 10 air terjun yang mengalir. Dan diatasnya terdapat tigabelas pancuran sehingga disebut dengan pancuran tigabelas. Ada juga air tejun denagn air dingin yang dikenal dengan air terjun Jedor. Disana juga ada hutan wisata , bisa lakukan aktivitas kamping atau hiking. Dan air panas di sana dipercaya dapat menyembuhkan penyakit rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya.

Hanya saja kawasan wisata di sana belum ditata dengan baik, sehingga bagi pengungjung agak kurang nyaman dan menarik. Sarana restoran dan hotel masih kurang baik, dan pemandian air panas juga kurang ditata dengan baik Bahkan saya dan suami juga terjebak dalam penginapan yang berselubung tempat mesum. Benar-benar pengalaman yang tidak ingin untuk dikenang karena malu disangka saya dan suami juga merupakan pasangan mesum Padahal hawa yang dingin sangat cocok dijadikan tempat peristirahatan. Bila dikelola dengan apik dan manajemen yang baik, bisa jadi Guci menjadi kawasan wisata yang banyak dikunjungi. Satu lagi papan-papan penunjuk arah ke daerah Guci juga sangat sedikit sehingga bagi yang belum pernah ke sana  mengalami kesulitan sehingga harus bertanya -tanya terlebih dahulu..

Tempat pemandian umum  yang belum ditata dengan baik dan kesadaran pengunjung agar tidak mengotori air panas dengan sabun mandi.


4 komentar:

Anonim mengatakan...

Membaca artikel ini saya jadi kangen dengan pemandangan alam Guci yang indah, sambil makan sate kelincinya.

Salam

Anonim mengatakan...

Melihat photonya sepertinya asri buanget mbak

Tira Soekardi mengatakan...

mas, memang sangat asri tapi belum dikelola dengan baik, ditata PKLnya, resto dan warung2. Sy yakin kalau sdh ditata dg baik, pasti akan semakin bertambah wisatawan , apalagi org kota kan sering mencari udara yg sejuk dan asri.

Tira Soekardi mengatakan...

di guci yang saya lihat lbh banyak sate kambing muda yg memang mrp ciri khas di sana.

Posting Komentar