Sabtu, 06 Februari 2021
Gambar dari sini
Siapa tak kenal dengan kota Sabang. Pasti semua kenal walau tak pernah datang ke sana. Karena apa. Karena sudah banyak yang kenal dengan lagu dari Sabang sampai Maerauke. Batas barat dan timur Indonesia. Selain itu dari pelajaran geografi kita juga banyak. Jadi semua kenal dengan kota Sabang. Nah di kota Sabang ini ada tugu Nol Kilometer Indonesia. Tugu nol ini juga sering disebut dengan monumen Kilometer.Tepatnya ada di desa Iboih, kecamatan Sukakarya, kota Sabang. Tugu ini diresmikan tahun 1997 bulan September dan dau minggu kemudian di sana dibuat prasasti tentang penetapan posisi geografis 0 km tersebut. Prasasti ini ada di lantai dua tugu ini.berbentuk persegi empat.Awalnya tugu ini sangat tak terawat , dan akhirnya banyak diperbaiki dan ditambah fasilitas sehingga akhirnya menjadi tempat wisata yang menyenangkan. Apalagi jalan menuju ke sana juga sudah baik. Selain itu pemandangan indah akan terhampar saat menuju lokasi tugu 0 km ini. Mata akan memandang keindahan alamnya tak puas-puas.
Di sana terdapat tugu 0 Km yang sudah banyak alami renovasi sehingga sekarang tugu ini berdiri tegak dan megah. Hal ini seiring dengan program pemerintah setempat agar wisata ini menjadi primadona. Jadi katanya kalau sudah sampai Sabang belum ke tugu ini artinya belum ke Sabang. Tinggi tugu ini mencapai 43,6 meter dari permukaan laut. Desain dari tugu ini memiliki filosofi tertentu yang behubungan dengan kearifan lokal sana.Penyangga yang terdiri dari 4 pilar melambangkan simbol batas negara, Sabang-Merauke,dan Miangas sampai Pulau Rote. Lingkaran yang ada itu melambangkan angka nol. Terdapat rencong di tugu tersebut. Ini menandakan kalau rakyat Aceh ikut berjuang untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Ada ornamen yang berbentuk segi delapan yang melambangkan landasan ajaran islam, kebudayaan Aceh dan Nusantara dalam ruang yang lebih luas sesuai dengan 8 penjuru mata angin. Setiap bagian dari tugu ini memiliki pesan kebangsaan yang menyatukan keberagaman.
Dahulu tempat ini ini sangat sepi dan tak dirawat. Banyak hewan liar berkeliaran terutama monyet. Seringkali monyet meminta makan kepada wisatawan dan lingkungannya kotor sekali. Hal ini menyebabkan orang malas pergi ke san saat liburan. Akhirnya pemerintah setempat mulai mengelola tugu ini dengan memperbaiki tugu dan menambah beberapa fasilitas .Sekarang dengan kemegahannya banyak menarik wisatawan untuk berkunjung ke sini. Tentunya berfoto ria akan asyik dengan latar belakang yang indah.apalagi melihat keindahan dari matahari terbit sampai tenggelam, wah dasyatnya. Di sana juga banyak terdapat penjual sovenir-sovenir khas Aceh. Disana juga dilengkapi dengan kafe, restoran dan warung-warung makan. Jadi bisa menikmati tugu sambil makan kuliner khas Aceh. Fasilitas mushola juga ada , jika ingin menunaikan ibadah solat dengan toilet-toilet di sana. Jadi sarana yang lenkap akan membuat iwsatawan senang berkunjung kemari.
Keindahan alam di sini selama perjalanan sampai ke tugu nol ini akan membuat hati kita terkesan. Memang alam Indonesia dimanapun selalu indah. Semoga wisata ini selalu tetap terjaga keindahan alamnya dan kemegahan tugu akan memberikan sensasi tersenidiri bagi wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Label: jalan-jalan
15 komentar:
Sekarang cantik banget ya tugunya. Saya pernah lihat di foto. Wah kayaknya keren bgt kl bisa foto di sana.
mas riza, malah aku belum eprnah ke jl sabang, cuma lewat saja, nanti ah mau ke jl sabang sambil lht kantor anakku dan kulineran
iya mabk diah kan sdh direnovasi , jadi indah
Wah jadi pengen traveling kesana
sok atuh mas eka, tp nanti kalau pandemi berakhir ya
Sabang destinasi Impian ku belum kesampaian hingga saat ini :(
ya, benar, rasanya semua orang Indonesia tau Sabang dan Merauke....
Terima kasih atas tulisannya...menambah wawasan
# I am following you.....
sama2 mas tanza
semoga bisa sampai ke sana mbak siti
Wah pengin banget ke Sabang. Meraukenya sudah, Sabang nya yang belum. Terima kasih infonya.
pak eko sdh ke Merauke, wow, aku suka penasaran dengan papua
Penasaran, pengen melihat kota Sabang juga ...
iya , mabk, dikelilingi laut yang bikin indah
Kepo banhet sama foto2nya mana buuuun? 😂😂 Wah, kapan ya aku bosa jalan2 ke Sabang? Kalau dirawat dwngan baik, tempat ini bisa menjadi favorit pelancong nih.
Posting Komentar