Senin, 18 Februari 2013

Rumahku Rumah Limas


           
                                       Berfoto di depan rumah Limas

Waktu mengunjungi musium balaputradewa , di bagian belakang musium terdapat rumah adat LIMAS. Rumah Limas ini tedapat di uang kertas sepuluh ribuan. Rasanya waktu foto di depan rumah itu serasa ada di atas uang kertas.Disebut dengan limas karena atapnya berbentuk limas dan mempunyai lantai yang bertingkat-tigkat dan disebut dengan Bengkalis.

Rumah limas didirikan di atas tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat sedang dinding, pintu dan lantai terbuat dari kayu tembesu Rangka terbuat dari kayu seru dan setiap dinding dan pintu diberi ukiran. Sekarang sudah jarang  dibangun karena biaya untuk mebuatnya cukup besar dibanding dengan rumah biasa.

                                     Di depan pelaminan pengantin...

Rumah limas ini mempunyai teras kecil berpagar tinggi sampai ke atap yang berhubungan dengan tangga masuk rumah. Pagar yang tinggi menjadi dinding karawang yang berguna menghalangi pintu utama untuk langsung berhubungan dengan halaman luar. Dibagian dalam terdapat ruang utama yang cukup luas disebut dengan ruang gajah yang dibatasi denagn tiang-tiang utama sedangkan kamar tidur terleak di sisi kiri dan kanan sedangkan bagian belakang rumah berguna untuk dapur.

Waktu ke sana di ruang utama terdapat tempat pelaminan untuk orang menikah dan ada kamar pengantin yang terdapat guling. Katanya gulingnya terbuat dari emas, semakin banyak gulingnya menandakan tingkat sosial yang menikah. Memang hebat , terbuat dari kayu semua dan tidak dipaku. Memang rumah adat di Indonesia begitu beraneka ragam dan biasanya setiap bagian rumah ada gunanya.


                                Suasana di dalam ruang utama Limas