Sabtu, 22 Agustus 2009
Kita lahir di dunia karena anugerah Allah SWT. Tumbuh dan berkembang menjadi dewasa juga karena anugerah Allah. Dan menjadi tua dan harus meninggalkan dunia yang fana ,ini merupakan proses hidup yang harus dijalani setiap insan di dunia ini. Kenapa saya bicara seperti ini?? Tentu ada alasannya.
Adik iparku , dik Ruli adalah seorang pekerja keras, dan yang saya kenal orangnya baik, suka membantu siapa saja yang minta bantuan padanya ,bahkan walaupun dia capepun tetap dia akan membantu sebisanya. Tapi orangnya sangat tertutup, apa-apa yang dia rasakan jarang sekali orang tahu.
Nah, mungkin saking tertutupnya dia punya rasa sakitpun tidak pernah dia ceritakan pada orang lain. Setahuku dik Ruli tuh punya hipertensi dan oleh kakaknya sudah disuruh kontrol rutin agar tensinya stabil terus.Dik Ruli sih bilangnya sudah kontrol tapi ya siapa yang tahu kebenarannya.
Nah, tiba-tiba aku dikejutkan dengan berita sakitnya dik Ruli bahkan sampai harus masuk rumah sakit. Sebelumnya dik Ruli kehilangan ingatannya, tapi hal ini dianggap sepele dan dikira tidak apa-apa, tetapi ternyata itulah tanda-tanda gejala stroke. Dan akhirnya dia harus masuk rumah sakit karena stroke. Pada waktu itu saya menengok ke rumah sakit di Tasik, keadaannya sangat menyedihkan, tidak bisa bergerak.
Ketika saya berusaha berkomunikasi dengannya - dik Ruli menatap tajam ke mataku, rasanya aneh sekali pandangan matanya dan dik Ruli berusaha berbicara tapi gak bisa.
Itulah saat terakhir aku melihat dik Ruli dengan pandangan mata yang sulit sekali aku artikan.
Setelah beberapa lama di rumah sakit aku mendapat kabar dik Ruli banyak mendapat kemajuan pesat,bahkan sudah dapat menelan sehingga selang untuk makan sudah dicopot. Rasanya ikut senang mendengarnya. Tidak ada sehari berita itu sampai , ada berita lagi kalau dik Ruli drop. Aku hanya mendoakan yang terbaik untuk dik Ruli.
Dan akhirnya anak manusia yang dilahirkan dengan anugerah Allah SWT juga harus kembali ke Allah sebagai penciptanya. Kita berusaha tapi kematian ditangan Allah. Ya, ini bisa sebagai renungan di hati kita masing-masing bahwa kita harus siap untuk dipanggil oleh Sang Pencipta kapanpun. Hidup kita sepenuhnya harus kita usahakan sesuai dengan ajaran agama sehingga kapanpun kita dipanggil oleh Tuhan kita sudah siap.
Begitu juga dengan dik Ruli, dia sudah waktunya dipanggil oleh Sang Pencipta kita sebagai manusia tak dapat menolaknya. Selamat jalan adikku sayang. Semoga perjalananmu kesana diberi kemudahan dan mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah SWT. Kami saudara-saudaranya akan selalu mendoakan dik Ruli selalu dalam doa kami dan akan turut menjaga Putri dan Dika selalu.Amin.
Punya anak adalah anugrah. Setiap pasangan suami istri pasti menginginkan punya anak Ketika aku mendapatkan anak sungguh bahagia. Pastinya. Ketika masih kecil dia masih senang dipangku-pangku, dipeluk dan dicium. Rasanya kalau sudah menimang anak seneng banget.
Seiring dengan pertumbuhan anak, ketergantungan terhadap orang tua juga semakin berkurang. Nah, inilah masalahnya terutama anak laki-laki. Karena sudah merasa gede dia tidak mau kelihatan dekat ibunya atau dipeluk atau dicium ibunya. Kalau perlu dia akan berdiri jauh dari ibunya. pernah aku berusaha jalan desamping anakku yang laki-laki, tapi dia menghindar malah dia berkata; mah, jangan deket-deket nanti dikira pacaran dengan brondong. Duh segitunya, padahal sih mungkin dia takut ketemu dengan temennya ,takut dikira anak mami kali.
Nah, payahnya lagi dia harus melanjutkan kuliah ke Bandung, tentu sebagai ibunya berat juga untuk melepas kuliah di bandung. Perasaan campur aduk tapi kok aku melihat anakku tenang-tenang aja , apa karena dia gak kost tapi tinggal dengan neneknya? Saben aku telepon dia gak pernah cerita cuma suara ngegeremeng dan kata iaya aja yang selalu kudengar. Payah banget!!!!
Memang begitu katanya kalau punya anak lelaki, pengalaman dari teman-temanku juga begitu. kalau laki-laki lebih cuek daripada anak cewek. Ya, berarti aku harus menerima keadaan ini, walaupun kadang-kadang kesel juga , sudah lama gak ngomong ditelpon kok ya gak cerita, masya Allah!!!!
Go to Campus bagi anakku suatu anugerah karena dia berkesempatan untuk belajar untuk meraih masa depannya. Aku sebagai ibunya tentu akan berdoa terus agar dia bisa berhasil dalam belajarnya. Tapi tolong dong anakku kalau ibumu kangen dan telepon kamu dijawab dengan cerita apa saja yang udah kamu lakukan di kampus . bagaimana temen-temenmu,atau apa sajalah yang bisa membuat ibumu di sini bisa gembira dengan ceritamu.
Waduh, mudah-mudahan curhatku ini dibaca juga oleh annakku ya? kali-kali setelah baca blog ini kalau aku telepon dia bisa sedikit bicara aja dah lumayan deh. Apa susahnya sih ngobrol ama ibunya sendiri sih.Bener gak nak???