Senin, 29 Desember 2014
Menyebarkan Semangat Membaca Lewat Majalah Bergilir
28 komentar Diposting oleh Tira Soekardi di 13.38
Membaca
di negara Indonesia belum menjadi budaya . Masih banyak orang yang tidak suka
membaca dengan banyak alasan dan sebab. Mulai dari tak punya waktu, tidak bisa
menyisihkan uang untuk membeli buku atau harga buku yang terlalu mahal. Padahal
membaca buku sama saja dengan membuka jendela dunia. Memberikan banyak
pengetahuan yang dan cerita-cerita dari
berbagai negara lain.Kegiatan membaca itu sendiri mempunyai arti kegiatan
menganalisa, menginterpretasi oleh pembaca untuk dapat memperoleh pesan yang
akan disampaiakan oleh penulis. Dengan demikian untuk banyak mengetahui banyak
hal kita perlu punya kemampuan membaca yang baik. Padahal banyak dari masarakat
belum terbiasa dengan membaca apalagi mempunyai kemampuan membaca yang baik.Kemampuan
membaca yang baik sangatt membantu kita dalam memahami suatu artikel sehingga
informasi yang kita dapat juga akan akurat.
Salah satu majalah yang terdapat pada map Majalah Bergilir
Padahal
membaca banyak sekali manfaatnya bagi kita seperti:
- · Memori yang semakin kuat. Dengan membaca akan memberikan latihan bagi otak. Baik saat sedang memahami kata perkata sehingga bagian otak akan lebih aktif dan dapat mengembangkan kemapuan imajinatif, bahasa dan pembelajaran asosiatif. Kebiasaan membaca akan merangsang otak untuk lebih berpikir dan berkonsentrasi. .
- · Menjaga keremajaan otak. Menurut studi terbaru dengan banyak membaca mempunyai kemungkinan 32% lebih lambat mengalami penurunan kognitif di kemudian hari.Kegiatan yang melibatkan otak ini membuat otak lebih efesien dan terus berfungsi dengan baik. Juga dapat mencegah terkena penyakit Alzheimer.
- · Menghilangkan stres. Dengan membaca dapat mengurangi hormon kortisol yang berhubungan dengan stres.Tingkat stres bisa dikurangi dengan membaca bahkan sampai 67%.
- · Memperbanyak kosa kata. Walaupun kita sudah tidak sekolah lagi atau tidak bekerja bisa menggunakan buku sebagai perbendaharaan kosa kata di otak .Bahkan para ahli menyebutkan kita bisa belajar lima sampai limabelas persen dari semua kata yang kita ketahui dari membaca.
- · Meningkatkan empati.Dengan membaca membuat kita bisa menyelami karakter-karakter yang terdapat dalam buku yang akan memperkuat kita memahami perasaan orang lain.. Melihat dunia lain dari membaca membuat kita memahami jalan pikiran orang lain.
- · Meningkatkan tujuan hidup. Dengan banyak membaca kisah –kisah inspiratif dapat memotivasi kita untuk berbuat hal yang sama..Semakin banyak kita membaca dan mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang muncul semakin besar kita melakukannya dalam kehidupan nyata.
- · Membantu kita terhubung dengan kehidupan nyata.Akibatnya dapat meningkatkan rasa sosial dengan sesama.
- · Mencerahkan hari.Kisah dari buku yang memberikan akhir yang membahagiakan dapat membangkitkan semangat positif. Bahkan peristiwa di dalam buku bisa menggali kenangan hangat dalam hidup kita.Begitu juga dengan tokoh-tokoh yang ada dalam buku bisa menggali lagi kenangan tentang sesuatu yang terjadi dalam kehidupan seseorang
Majalah dimasukkan dalam map yang bertuliskan bulan dan minggu ke berapa (Misalnya, November IV artinya bulan November minggu ke empat)
Kebetulan
dalam keluargaku semua suka membaca . Itu semua berkat mama. Ternyata mama bukan
saja menyebarkan semangat membaca pada anak-anaknya juga bagi para tetangga
dekatnya. Mama ,sehari-hari tidak bekerja dan sangat suka sekali membaca
terutama majalah-majalah yang berhubungan dengan wanita. Mama banyak melihat ibu-ibu di komplek mempunyai
banyak waktu senggang. Daripada waktu senggang digunakan untuk hal yang tak
berguna,mama menyebarkan semangat membaca ibu-ibu di kompleks. Semua itu
dilakukan mama agar mereka bisa menambah banyak pengetahuan dari membaca.
Manfaatnya bisa menambah wawasan cara berpikir ibu-ibu, wawasan dalam hal masak
memasak , dalam mendidik anak-anaknya dan mendapatkan wawasan tentang budaya
Indonesia dan mancanegara. Mama menyebarkan semangat membaca lewat majalah bergilir.
Majalah bergilir adalah majalah yang bergiliran dibaca dari mulai pembaca pertama
sampai pembaca terakhir. Majalah yang digilir terdapat 3-4 majalah yang dimasukkan
ke dalam map. Dan para anggotanya membayar iuran yang berbeda tergantung dia
mendapat pembaca yang keberapa. Pembaca pertama tentulah akan membayar iuran
lebih mahal, lalu pembaca kedua lebih murah dan demikian seterusnya.
Majalah-majalah yang ada dalam majalah bergilir meliputi Femina, Kartini,
Tempo, Intisari, Readers Digest, Gadis,Majalah Kesehatan ( saya lupa judulnya
). Dengan demikian banyak para ibu terbantukan dalam memperoleh bacaan yang
bermanfaat dengan harga yang terjangkau.
Selain membantu para ibu mendapatkan bacaan
yang bisa berguna, mama juga bisa mendapatkan bacaan dengan harga yang jauh
lebih murah. Coba bayangkan kalau setiap bulan mama harus membeli semua majalah
itu, berapa uang yang harus ia keluarkan. Mama memang cerdas dan kreatif. Mama
sudah memberikan semangat membaca bagi ibu-ibu di sekitarnya . Bahkan majalah
bergilir sampai sekarang masih berlanjut padahal usia mama dan ibu-ibu di
sekitarnya sudah tak muda lagi. Membaca membuat mama menjadi lebih awet muda
dan hidupnya lebih ceria. Semangat menyebarkan kesukaan membaca tak pernah
surut, terus membara di hatinya. Tak menyangka dari kegiatan yang sederhana
mampu memberikan semangat membaca bagi ibu-ibu sampai usia mereka menua!!!!
Label: lomba giveaway
Selasa, 23 Desember 2014
Pada
penjajahan Belanda kota Padang dibagi
beberapa zona untuk menguatkan fungsi kota.Belanda membagi kota ini untuk
pemukiman Belanda, indon ( untuk keturunan Eropa),Tionghoa, Keling, Melayu ,
Bugis, Nias dan Jawa. Etnis Tionghoa tinggal di kawasan yang berdekatan dengan
pusat pemerintahan Belanda dan memiliki pasar sendiri yang dikenal dengan pasar
kongsi yang sampai kini masih berfungsi.Kampung Keling ini dihuni oleh
keturunan India yang dulunya tinggal di kampung Dobi. Sedangkan etnis Bugis dan
Jawa ada di sudut kota tua di kawasaan belakang Tansi (penjara di jaman
Belanda) dan kampung Jawa Dalam. Dan kalangan Indon dan Belanda ada di pusat
kota yang akhirnya keluar dari sana setelah kemerdekaan. Akhirnya banyak
terjadi pernikahan campuran yang meleburkan budaya antar etnis sehingga memupuk
rasa toleransi yang besar.Sehingga penduduk di sana saling membaur.Bahkan
banyak keturunan Tionghoa yang sudah tak bisa berbahasa mandarin lagi dan
menggunakan nama-nama asli kota Padang.
Jangan heran kalau ada keturunan Tionghoa yang mengunakan nama awal Sutan.
Walaupun
sekarang di kota Padang sudah disulap menjadi bangunan modern dengan model khas
bangunan Minangkabau tapi ada kawasan yang masih dipertahankan ciri khas
Belandanya dan dikenal dengan kawasan kota Tua. Kota Tua ini berada di tepi sungai
Batang Arau yang berdekatan dengan jembatan Siti Nurbaya. Di sana terdapat
hampir 20 bangunan klasik peninggalan Belanda yang digunakan untuk kantor atau
gudang bahkan ada bangunan yang ditinggalkan begitu saja ditumbuhi tanaman
liar. Kawasan kota tua ini dikenal juga dengan Muaro Padang karena lokasinya
ada di tepi sungai Batang Arau yang berbatasan dengan laut. Makanya mengapa
Belanda memilih kawasan ini untuk pemukimannya karena letaknya di tepi sungai
yang dekat laut dan mereka merasa sungai Batang Arau ini bisa dilewati kapal
besar dan udara yang nyaman.Selain itu Belanda juga membangun pelabuhan Teluk
Bayur yang dibangun untuk memperkuat aktivitas perdagangan menuju negara-negara
Eropa.
Selain
itu kota Tua juga memiliki kelenteng Cina bernama Klenteng Shie Hin Kiong.
Kelenteng ini dibangun pada abad 19 dan bukti kalau pedagang Cina pernah singgah
di sini. Kelenteng ini digunakan untuk ibadah orang-orang Tionghoa yang datang
kesana untuk berdagang. Sampai sekarang kelenteng ini masih terpelihara dan masih
digunakan sebagai tempat ibadah para pemeluk ajaran Taoisme yang tinggal di
kampung Cina.Menyusuri kota Tua dengan bangunan tua yang tampak kurang terurus.
Mungkin kalau kota tua di Padang ini bisa dikelola dengan baik seperti kawasan
kota tua di Jakarta mungkin akan menjadi objek wisata yang cukup menarik.
Apalagi kalau diadakan beberapa kegiatan seperti di kota tua Jakarta yang bisa
menarik wisatawan.Masih banayk bangunan yang dibiarkan tak terurus, sungguh
disayangkan. Sepanjang perjalanan saya membayangkan kalau saja kawasan ini bisa
ditata kembali tanpa mengubah bangunan tuanya, mungkin akan menjadi lebih
menarik untuk dikunjungi. Kawasan kota Tua yang bersejarah dan jangan pernah
dilupakan.
Label: jalan-jalan
Selasa, 16 Desember 2014
Mengakhiri
tahun 2014 memberikan kesempatan untuk menengok lagi ke belakang, apa yang
sudah baik dikerjakan atau ada yang masih perlu dibenahi dari hidup kita. Menengok
cerita-cerita di blog pribadi saya, saya sangat menyukai postingan KejutanTerindah. Mengapa? Saat menuliskan postingan ini, saya harus sering
mengerjapakn mata karena menahan air mata agar tidak keluar . Betapa tidak saya
mendapatkan banyak kejutan yang menghampiri saya di setiap tahunnya oleh
siswa-siwaku. Bahkan oleh anak-anak yang belajar di rumah belajar walau saya
belum lama mengajar di sana. Kejutan yang mereka berikan membuat hatiku luluh
dan tak terasa air mata satu demi satu menetes, tanda aku merasakan kebahagiaan
bisa berbagi bersama mereka.
Benar
apa yang dikatakan oleh beberapa ahli pendidikan kalau kita mempergunakan
proses pembelajaran dengan kasih sayang, kelembutan itu akan mendorong siswa akan
lebih mempunyai sikap yang produktif dan spontan, karena memang metode pembelajaran
menurut saya yang paling efektif adalah dengan pendekatan kasih sayang . Karena
dengan kasih sayang , merupakan jaminan bagi anak-anak untuk lebih tenang ,
gembira sehingga akan lebih mudah bagi
guru untuk menanamkan tata aturan dan kedisplinan. Perlunya mengekspresikan
rasa sayang dengan perkataan dan sikap akan membuat anak-anak didik kita akan
merasa tentram. Akibatnya anak-anak akan belajar kasih sayang dari gurunya dan
itu akan membuat anak lebih percaya diri dan membuat mereka dapat melakukan
segala aktivitas dengan baik sehingga menjadi pribadi yang cerdas , terampil, sehat fisik, dan mental.
Proses
pembelajaran dengan kasih sayanglah yang saya terapkan pada anak didik baik di
sekolah maupun di rumah belajar. Saya selalu menganggap mereka adalah anak-anak
sendiri dan kasih sayang yang saya berikan dengan hati tulus banyak membuahkan
hasil yang begitu menakjubkan. Mereka rata-rata sangat mudah untuk dipandu
dalam mengerjakan aturan dan belajar mereka juga lebih rajin dan punya prestasi
. Ini yang membuat saya lebih bahagia saat pertama kali aku mengajar di rumah
belajar . Pertama kali aku tidak
dianggap hanya dengan tatapan curiga dari anak-anak yang ada di rumah belajar.
Lambat laun dengan pendekatan kasih sayang, aku melihat mereka mulai membuka
diri mereka padaku. Banyak tersenyum dan menyapaku , bahkan hari demi hari anak-anak
di rumah belajar selalu menanti kedatanganku dan selalu menyambut di depan
pintu rumah belajar. Keharuan menyeruak di hatiku ternyata mereka akhirnya
menerimaku dengan sambutan hangat yang mereka berikan. Sebuah drama kejutan di
bulan Ramadhan membuatku tak bisa lagi menahan air mataku. Terus mengalir dengan
kebahagian yang menyeruak di sudut hatiku. Tak sia-sia saya mendekati mereka
dengan kasih sayang sampai mereka mau membuka diri mereka dan menerimaku
menjadi bagian dari mereka.
Kini
aku bisa tersenyum lebar ketika semua anak didikku menjadi pribadi –pribadi
yang hangat , ceria dan penuh kasih sayang. Paling tidak aku telah menanamkan
kasih sayang pada mereka yang membuat potensi , jiwa dan mentalnya mereka berkembang
sejalan dan seirama.Dan itu semuanya akan membuat anak-anak menjadi pribadi
yang tak kerdil. Saya merasakan kebahagiaan yang tak terkira dengan kemajuan
yang bisa diraih anak-anak didik saya . Kasih sayang tulus membuat mereka menjadi pribadi yang hebat dan membanggakan.Dan
kejutan yang mereka berikan adalah tanda sayang mereka padaku
Label: lomba giveaway
Selasa, 09 Desember 2014
Menikmati
kota Padang yang bagian baratnya membujur pantai dari utara ke selatan sungguh
nikmat. Berkeliling kota Padang , selalu bertemu dengan pantai dengan laut luas
yang membiru ,Samudra Hindia. Saya tertarik dengan plang besar dengan tulisan
Taman Muaro Lasak saat saya diantarkan untuk berkeliling kota Padang. Ternyata
taman kecil yang katanya dibangun karena ada program Kota Hijau Padang. Untuk
ke taman ini dari pusat kota setelah melewari jembatan Purus akan tampak jelas
tulisan Taman Muaro Lasak. Tapi saya melihat taman yang sama sekali tak
terlihat seperti taman karena tak ada pepohonna , kalaupun ada tanaman yang
kecil-kecil dan itupun kurang terurus, bahkan banyak ditumbuhi oleh
rumput-rumput liar Jadi gambaran taman tak terlihat di sana. Apa yang bisa
dilihat dari taman yang tampak gersang itu.Juga tak ada bangku-bangku taman dan
lampu. Jadi saya berpikir mengapa di sebut dengan taman tapi tak menyerupai
taman , hanya hamparan tanah dengan tulisan Taman Muaro Lasak yang besar!!!!!
Nama
Taman Muaro Lasak ternyata mempunyai sejarah tersendiri. Waktu dulu tempat
muara itu berpindah-pindah dan pernah sampai Purus III , nah waktu sudah di dam
maka pintu muaranya tetap dan tak berpindah –pindah lagi di posisi sekarang.
Berpindah-pindah dalam bahasa Padang adalah Lasak sehingga masarakat memberi
nama Taman Muaro Lasak. Ke arah bawah taman ini terlihat pantai Purus Padang
dengan ombak yang besar. Karena saya datang pada pagi hari, pantai masih tampak
sepi. Ramainya pada saat sore hari atau hari libur. Biasanya di bibir pantai
banyak yang duduk-duduk menikmati sore hari.Pantainya cukup bagus dengan air
laut yang membiru. Sejauh memandang hanya hamparan air yang membiru, entah
mengapa paling suka melihat pantai dengan ombak dan airnya yang beriak-riak.
Pagi itu saya melihat beberapa orang sedang menyisiri pantai dan memungut
sampah yang ada di bibir pantai. Menurut supir yang membawa saya berkeliling
kota, memang kesadaran penduduk untuk buang sampah pada tempatnya belum baik.
Walau sudah ditaruh tempat sampah, tetap saja membuang sembarangan. Memang ada
tempat sampah tapi dengan bibir pantai yang panjang tempat sampahnya tak mencukupi dan jarak tempat
sampah satu ke tempat sampah yang
lainnya berjauhan.
Pantai yang tampak di hadapan Taman Muaro Lasak
Jika
saja taman ini dibuat bagus, maka wisatawan bisa duduk-duduk di taman sambil
menikmati pantai dan hamparan laut yang membiru. Apalagi jika ada fasilitas
permainan anak-anak dan lampu-lampu taman yang bagus membuat orang akan betah
menikmati udara pantai sambil duduk-duduk di taman. Mungkin ini pekerjaan rumah
bagi pemerintah kota Padanag khususnya dinas pariwisata untuk memperbaiki
sarana wisata disini, sehingga bisa menjadi tempat wisata yang mengasikan dan nantinya
bisa menambah pendapatan daerah.
Pantai di lihat dari atas jembatan Purus
Label: jalan-jalan
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)