Selasa, 25 November 2014
Kota
Palembang bangga dengan jembatan Amperanya, kota Banjarmasin bangga dengan
jembatan Baritonya. Nah, kalau Padang
??? Waktu saya ke Padang , saya juga sudah mendapat informasi kalau di kota
Padang juga terdapat jembatan yang diberi nama Jembatan Siti Nurbaya. Jembatan
ini dibangun tahun 2002 dengan panjang badan jembatan 100 meter dan pajang
total mulai dari kaki jembatan di jalan Nipah sampai dengan jalan batang Arau
ada sepanjang 600 meter. Jembatan ini menghubungkan kelurahan Berok Nipah dan
Batang Arau yang termasuk kawasan Pencinan kota Padang. Di bawah jembatan
terdapat sungai Batang Arau. Muara sungai Batang Arau ini digunakan pelabuhan
yang dikenal dengan pelabuhan Muaro tempat para nelayan menambatkan perahu dan
kapalnya. Bahkan kapal yang menuju kepulauan Mentawai berangkat dari pelabuhan
Muaro ini.
Mengapa
diberi nama Siti Nurbaya??? Mungkin kita sudah mengenal cerita tentang Siti
Nurbaya yang terdapat di sebuah novel karya Marah Rusli yang berjudul Kasih Tak
Sampai pada tahun 1922. Novel itu menceritakan kisah cinta Siti Nurbaya dengan
seorang pemuda Samsulbahri. Cinta mereka kandas karena Siti Nurbaya dipaksa
menikah dengan Datuk Maringgih saudagar kaya yang gemar berpoligami. Tetapi
cinta Siti Nurbaya tetap pada Samsulbahri sehingga akhirnya Datuk Maringgih
membunuh Siti Nubaya karena Siti Nurbaya lebih memilih Samsulbahri. Cerita yang
hampir mirip dengan cerita Romeo dan Juliet , nah ini versi Indonesianya.
Menurut kabar Siti Nurbaya dan Samsulbahri dimakamkan di puncak Gunung Padang,
walau kebenarannya masih menjadi pertanyaan tetapi memang di puncak Gunung
Padang terdapat makam yang diyakini makam Siti Nurbaya.
Jembatan
Siti Nurbaya ini di sisi kiri dan kanan terdapat tiang-tiang lampu yang
berjejer rapih dan terdapat akses untuk pejalan kaki. Dan saat malam hari akses untuk jalan kaki ini
digunakan untuk berjualan makanan seperti jagung bakar, pisang bakar dan
berbagai minuman. Pada malam hari air dari sungai Batang Arau tampak gemerlapan
terkena lampu-lampu yang tegak di sisi jembatan, sayangnya banyak lampu yang
sudah tak menyala lagi, padahal bila diperhatikan lampunya akan membentuk
kombinasi rumah gadang, rumah khas Sumatera
Barat. Waktu saya ke atas jembatan pada malam hari suasana remang-remang
memang terasa dan sinar dari lampu dan kapal-kapal yang ada di bawah jembatan
tampak indah. Apalagi dilihat dari kejauhan tampak eksotis, hanya sayangnya
lampu yang tidak menyala itu membuat sinar dari lampunya terputus. Sayangnya
kok tidak segera dibetulkan sehingga terlihat kurang bagus . Pagi hari
saya juga kembali ke jembatan dan banyak orang yang berdiri di sisi jembatan
menikmati mentari pagi karean suasan masih sepi dan saya juga tak lupa berfoto
di atas jembatan yang katanya menjadi kebanggaan kota Padang juga.
Label: jalan-jalan
Selasa, 18 November 2014
Tahapan
kehidupan manusia akan sampai pada tahapan menjadi orang tua, itu sudah alamiah
yang akan dialami siapapun. Menjadi
orangtua pertama kali akan sangat menyenangkan tapi bila dirasakan dan dilihat
ternyata menjadi orang tua itu tak mudah apalagi pada saat ini , dimana begitu
banyak pengaruh lingkungan yang mengitari hidup kita. Apalagi orang tua harus
bisa menjadi panutan bagi anak-anaknya, karena yang pertama dilihat anak adalah
orang tuanya yang sehari-hari tinggal bersamanya. Teladan di rumahlah yang akan
membuat anak-anak kita kelak tak mudah terpengaruh lingkungannya karena orang
tua sudah memberikan dasar-dasar yang kuat di rumah.
- 1. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anak sehingga anak-anak akan lebih mengerti tentang aturan atau perintah yang diberikan. Saya selalu beruasah untuk memberikan aturan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak-anak dengan segala sanksinya. Anak-anak biasa saya ajak berdiskusi tentang hal ini.
- 2. Memberikan waktu untuk anak. Dengan segala aktivitas yang padat , saya selalu berusaha memberikan waktu untuk mendengarkan cerita , keluhan anak-anak dan memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi anak-anak.
- 3. Memperhatikan dan memuji sikap baik . Saya sering memberikan pujian saat anak-anak bersikap baik, saat mereka tidak bersikap baik , saya akan menegurnya dengan baik-baik.
- 4. Menanamkan karakter yang baik pada anak sudah saya lakukan secara dini, seperti kejujuran, rasa empati pada orang lain, tanggung jawab , kedisplinan . Karakter inilah yang bisa terbentuk bila saya mulai dari usia dini sehingga dengan karakter yang kuat anak tidak mudah terpengaruh orang lain.
- 5. Saya berusaha untuk menjadi panutan bagi anak. Jadi ketika saya mengajarkan banyak karakter yang saya harapkan dari diri anak –anak, sayapun sebagai orangtua harus terlebih dahulu mencontohkan karakter –karakter tersebut dalam prilaku sehari-hari saya yang mau tak mau akan jadi contoh bagi anak-anak.
- 6. Saya juga harus bersikap fleksibel karena kadang sering kali dikecewakan oleh anak-anak karena anak-anak tidak mau menurut, saya akan mencari solusi lainnya agar mereka tak mengulang lagi kesalahan mereka tanpa mereka merasa tersakiti.
Dengan piala kebanggaannya menjadi yang terbaik sekota Cirebon setelah melewati masa-masa sulit
Sebetulnya
masih banyak hal yang harus dilakukan orangtua untuk anak-anaknya agar mereka
kelak menjadi anak yang patuh pada Allah dan bisa membanggakan orangtuanya.
Sekarang saya merasakan hasil dari apa yang saya tanamkan pada diri anak-anak .
Setelah mereka bertumbuh semakin dewasa ternyata mereka tidak mengecewakan saya
sebagai orangtuanya. Ada beberapa pengalaman yang membuat saya merasakan bahwa
apa yang saya tanamkan pada diri anak-anak sejak dini membuat mereka punya
pendirian yang tegas dan mampu melewati semua hal dengan perjuangan yang berat
dan hasilnya luar biasa. Salah satunya adalah saat anak perempuanku diperlakukan
tak adil di sekolahnya saat lulus SMP. Anak perempuan saya dari kelas satu
sampai tiga selalu menduduki ranking satu atau dua tak pernah di bawah dua, tapi
kenyataannya dia saat kelulusan tidak dinyatakan sebagai anak yang berprestasi
, tapi justru anak yang mempunyai nilai UAN yang tertinggi yang diberikan penghargaan.
Padahal anak tersebut sehari-harinya adalah anak yang agak malas dan tak pernah
meraih ranking, dan saat itu memang beredar kunci jawaban UAN. Saya melihat
raut kekecewaan yang ada pada wajah anakku, tapi aku sendiri merasakan bangga
terhadap anakku yang berani jujur dalam mengerjakan UAN walau harus kalah nilai
dengan yang mempunyai kunci jawaban. Akhirnya
saya memindahkan sekolahnya ke sekolah yang saya tahu benar sangat menjungjung
tinggi kejujuran dan alhamdulilah saat lulus SMA , anakku mendapatkan peringkat
pertama sekota Cirebon untuk jurusan IPS.
Lain lagi anak pertama saya , sudah dapat saya hantarkan menjadi sarjana di
jurusan teknik komputer dan berselang dua bulan setelah diwisuda dia sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai
dengan jurusannya. Padahal dulu sekali dia sempat mendapat banyak ejekan secara
tak langsung karena anakku melepaskan kesempatan kuliah di perguruan tinggi
negeri karena pada saat itu anakku membantuku menjaga suami yang kecelakaan.
Tapi mental kuat yang selalu saya ajarkan padanya membuatnya terus berjuang
sehingga dia bisa lulus dan cepat mendapatkan pekerjaan, padahal teman-temannya
banyak yang belum mendapatkan pekerjaan atau lulus sekalipun.
Akhirnya bisa lulus dan bekerja setelah melewati perjuangan yang tak sia-sia
Saya merasakan
kebahagian melihat anak-anak saya sekarang walau tugas saya sebagai orang tua
belum tuntas, tapi sampai saat ini saya sudah merasa lulus untuk mengantarkan
anak-anak saya untuk bisa menjadi pribadi yang mempunyai karakter yang baik.
Keberhasilan anak-anak di bidang akademik dan karakter mereka yang mumpuni
membuat saya bahagia dan merasakan menjadi orangtua telah melewati masa-masa ujian yang berat. Walau
tugas saya sebagai orangtua tak pernah berakhir sampai saya menutup mata, saya akan berusaha untuk tetap
sebagai orangtua yang baik .Tentunya
akan semakin banyak aral yang harus dihadapi lagi. Semoga saya akan menjadi
orantua yang lulus paripurna sampai ajal menjemput.Amin
Label: lomba giveaway
Senin, 10 November 2014
Jalan-Jalan Ke Padang- Monumen Korban Gempa Padang
15 komentar Diposting oleh Tira Soekardi di 13.33
Satu
lagi yang saya kunjungi saat di kota Padang adalah Monumen Korban Gempa Padang.
Sudah pernah mendengar kan tentang peristiwa gempa bumi yang dasyat di
Padang????
Gempa
bumi yang melanda Sumatera Barat tahun 2009
banyak menimbulkan korban jiwa. Menurut data yang ada korban meliputi
1117 orang tewas, korban luka berat sebanyak 1214 orang, luka ringan 1688 orang dan korban hilang 1 orang. Selain
korban jiwa terdapat 135 448 rumah rusak
berat, sebanyak 65 380 rumah rusak ringan dan 78 604 rumah rusak ringan. Bencana gempa yang parah ini disebabkan oleh
dua gempa yang tejadi kurang dari 24 jam yang berdekatan waktunya. Pada tanggal 30 Sepetember 2009 ada gempa
yang berkekuatan 7,6 skala Richter dengan pusat gempa di 57 km barat daya kota
Pariaman di kedalaman 71 km. Berlanjut pada tanggal 1 Oktober 2009 gempa yang
kedua dengan kekuatan skala 6,8 skala Richter berpusat di 46 km tenggara kota
Sungaipenuh dengan kedalaman 24 km.
Gempa yang pertama terjadi di daerah patahan Mentawai yaitu di bawah
laut dan gempa yang kedua terjadi pada patahan Semangko di daratan. Getaran
gempa yang pertama sangat kuat dirasakan sampai ke Jakarta, Singapur, Malaysia ,Medan, dan beberapa daerah di Sumatera.Kerusakan
parah terjadi di daerah pesisir Sumatera Barat.
Untuk
mengenang gempa tahun 2009 itu maka didirikanlah monumen korban gempa di taman
Melati di jalan Diponegoro dekat museum Adityawarman. Di bagian tengah monumen
terdapat batu marmer yang ditandatangani oleh Andreas Sofiandi sebagai ketua
Himpunan Bersatu Teguh sebagai pemrakasa dan oleh Dr H Fauzi Bahar MSI sebagai
walikota pada saat itu. Di atas tanda tangan itu terdapat dua mata menangis dan
di bawah relief terlihat suasana gempa. Di belakang prasasati yang bertanda
tangan ini terdapat 4 buah tugu yang berisi puisi yang ditulis oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, Gamawan Fauzi, Junaidi Perwata dan Fauzi Bahar.
Selain itu di depan tugu itu terdapat tugu lainnya yang berisikan nama-nama
korban gempa asal kota Padang sebanyak 393 nama. Salah satu puisi yang dibuat
oleh prseiden SBY.
Dalam Duka , Kami bangkit.
Tanah Minang pernah terguncang di senja gulita
Oleh bencana yang tak terduga
Kuingat jerit dan tangis
Membelah sudut –sudut kota dalam kelam dan duka
Di bumi ini, ribuan anak negeri
Tiba-tiba pergi ke hadirat Ilahi
Di kota ini
Ratusan syuhada berpulang ke alam baka atas takdir yang maha
kuasa
Ya , Allah meski hati kami tergores lara mengenang mereka
yang kucinta
Kami bersujud dalam tawakal ikhlas menerima cobaan
Tetapi, ya Robbana kami tak pernah menyerah dalam pasrah
Dan bukankah dalam musibah selalu ada berkah
Yang menuntun kami terus berkarya dan beribadah
Kami semua telah bangkit dengan tekad dan cita-cita
Untuk membangun kota ini memajukan negeri kami
Dalam cahaya iman dan rahmatMu.
Monumen
ini dibangun bukan hanya untuk mengenang korban-korban yang berjatuhan saat
gempa, juga membangun tradisi tulisan yang meninggalkan jejak sejarah. Sehingga
manusia dapat mengambil hikmah di balik kejadian gempa tentang banyak hal.
Bahwa semua berpulang kembali pada kuasa Allah yang mengatur semua kejadian di
bumi ini. Dan dari sinilah kita juga bisa banyak belajar tentang rasa
solidaritas antar umat manusia tanpa
melihat perbedaan dan manusia juga harus mengakui sehebat apapun manusia dengan
teknologinya tetap tak berarti apa-apa di tangan Allah SWT. Hanya disayangkan
monumen ini kurang diurus, catnya sudah mulai kusam, dan banyak terlihat jarang
di sapu. Padahal ini bisa menjadi ikon kota Padang bila dikelola dengan baik
dan bisa menjadi peringatan bagi umat manusia untuk selalu berserah diri pada
kuasa Allah semata.
Puisi dari Junaidi Perwata
Label: jalan-jalan
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)