Minggu, 29 September 2019
Belajar Robot Angklung Bersama Komunitas Robot Cirebon
20 komentar Diposting oleh Tira Soekardi di 12.33
Salah satu alat musik yang sudah dikuasai anak-anak adalah
angklung. Angklung yang terbuat dari bambu terpilih . Masing-masing memiliki
nada tersendiri, sehingga angklung perlu dalam jumlah yang banyak agar bisa disusun
dalam nada-nada yang tersusun menjadi sebuah lagu. Angklung dimainkan dengan
cara digerakan dengan tangan pada bagian ujung bawah angklung. Perlu banyak latihan agar harmonisasinya
berjalan dengan baik. Karena salah satu salah menggerakan angklung akan
terdengar sumbang. Nah, kali ini komunitas Robotic Cirebon ingin memperkenalkan
robot angklung. Jadi angklung bukan dimainkan oleh manusia tapi oleh robot.
Keren kan? Nah, makanya kak Syafri dan
kak Rama dari komunitas Robotic Cirebon akan menerangkan tentang robot angklung
ini.
Angklung dalam pementasannya membutuhkan personil yang
banyak karena banyak nada yang dibutuhkan dalam satu lagu. Makanya angklungnya
ada dalam jumlah banyak karena masing-masing angklung mempunya nada sendiri.
Jadi untuk menggerakannya butuh orang yang banyak pula. Angklung robot atau
disingaknt dengan klungbot robot yang memainkan angklung secara otomatis.
Sebetulnya prisnsipnya angklung robot ini untuk kepraktisannya, karena untuk
membawa personil angklung itu cukup banyak pula. Dengan satu alat saja bisa
dimainkan tanpa banyak orang yang berperan, hanya operatornya saja.
Jadi ada otak robot yang bisa membaca not-not lagu dari sebuah lagu bisa dikases lewat komputer.
Dari otaknya ada sinyal yang menyuruh menggerakan tuas di bagian bawah angklung
ke depan dan belakang sehingga menimbulkan nada tertentu. Angklung otomatis juga menghasilkan suara yang
sama dengan angklung yang dimainkan personil .Bahkan bisa memainkan nada dengan
frekwensi yang beragam. Dan awal kak Sayfri menerangkan alur bagaimana angklung
itu bisa otomatis mengeluarkan suara. Dan banyak lagu yang bisa dimainkan oleh
angklung robot ini. Sebetulnya tujuan awal dibuatnya klungbot ini adalah bisa
membuat harmonisasi nada hanya dengan 36 angklung saja sedangkan kalau dengan
personil butuh 55 angklung. Jadi akan lebih efisien dan praktis ya tanpa
menghilankan seni angklung sendiri.
Setelah kak Syafri menerangkan ada beberapa pertanyaan yang
diajukan oleh kak Syafri dan dijawab oleh beberapa anak-anak. Yang bisa
menjawab mendapat sebuah gantungan kunci dari bambu. Demikianlah kegiatan
anak-anak Circle of Happiness bersama kak Syafri dan kak Rama dari komunitas
Robotic Cirebon. Belajar teknologi penting bagi anak-anak karena ke depannya
akan banyak teknolgi baru yang semakin maju. Makanya anak-anak harus terus
belajar teknologi terbaru terus agar tidak ketinggalan jaman. Hari ini wawasan
anak-anak menjadi bertambah luas. Pengetahuan sederhana ini bisa jadi pemacu
anak-akan menjadi kreatif, memacu anak-anak terus mau belajar dari ilmu yang
terus berubah dari tahun ke tahun. Terimakasih buat kak Syafri dan kak Rama ,
semoga apa yang diberikan kepada kami, dapat menjadi manfaat yang
sebesar-besarmya.
Label: pendidikan
Minggu, 22 September 2019
Kalau ke kota Jogjakarta gak ada habisnya untuk diceritakan
ya, terutama yang berhubunagn dengan sejarah. Banyak hal yang berhubungan
dengan sejarah di kota Jogjakarta ini. Salah satunya benteng Vredeburg ini.
Lokasinya mudah terjangkau karena ada di pusat kota. Benteng ini semenjak kecil
sering dilewati tanpa pernah masuk ke sana. Lah baru setelah sekian puluh tahun
baru masuk ke benteng itu. Jadi sekian tahun sering ke Jogja tanpa pernah masuk
ke benteng ini. Ajaib kan? Jadi saat jalan-jalan sama suami, memutuskan
mengunjungi benteng ini. Karena didalamnya ada museum. Kebetulan kami berdua
menyukai museum. Suka saja karena menambah wawasan baru dan gambar, diaroma
kadang mewakili peristiwa dulu.
Benteng ini pertama kali dibangun oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono I tahun 1760 . Tapi ini permintaan dari Belanda yaitu Nicolas
Haarting. Nicolas Harting ini menjabat sebagai Gubernur dari pantai utara Jawa.
Benteng ini dibangun untuk melindungi keraton. Tapi itu untuk menutupi maksud
dari pemerintahan Belanda. Sebenarnya dibangun benteng itu karena pemerintah
Belanda akan lebih muda mengontrol keadaan di keraton dan sekitarnya. Waktu
pertama kali dibangun benteng ini sederhana sekali hanya terbuat dari
tanah.dengan tiang penyangga yang terbuat dari kayu.pohon kelapa dan aren. Bangunan
yang terdapat di dalam benteng hanya terbuat dari kayu atau bambu dengan atap
terbuat dari ilalang. Bangunannya berbentuk bujur sangkar. Di keempat sudutnya
digunakan untuk tempat penjagaan. Dan dikenal dengan seleka atau bastion. Dan
oleh Sultan sudut itu diberi nama Jaya Wisesa yang artinya sudut barat laut,
Jaya Purusa yang artinya sudut timur laut,Jaya Prokosaningprang yang artinya
sudut barat daya dan yang terakhir Jaya Prayitna yang artinya sudut tenggara.
Pada masa pemerintahan Gubernur Belanda yang dipimpin oleh
W.H van Ossenberg mengusulkan agar benteng dibuat permanen saja. Tentu
tujuannya agar lebih menunjang keamanan. Akhirnya tahun 1767 dibangun benteng
permanen yang diketuai oleh arsitek dari Belanda Ir Frans Haak dan 20 tahun
kemudian baru selesai. Pembangunan sangat lama karena saat itu Hamengkubuwono I
sedang membangun keraton. Akhirnya selesai dan diberi nama dengan benteng
Rustenberg yang memiliki arti benteng peristirahatan. Tahun 1867 terjadi gempa
hebat di Jogjakarta yang mengakibatkan sebagian benteng mengalami rusak berat. Dan diperbaiki menjadi bagus kembali dan nama
diubah menjadi Vredeburg yang artinya benteng perdamaian. Hal ini dikarenakan
saat itu Belanda dan keraton yang tidak saling menyerang. Luas sekitar 2100
meter persegi. Bangunan ini memiliki 4 sisi yang sama dengan bagian
sudut-sudutnya terdapat menara untuk berjaga-jaga , untuk mengintai kegiatan di
keraton dan pergerakan masarakat. Benteng ini melewati penjajahan Belanda,
Jepang bahkan sebagai saksi kemerdekaan Indonesia. Tahun 1980 atas ijin dari
Sultan Hamengkubuwono IX diijinkan untu digunakan sebagai pusat pengembangan
budaya nusantara. Akhirnya 23 November 1992 ditetapkanlah bentengVredeburg ini
sebagai Museum Vredeburg. Museum ini mempunyai diaroma tentang perjuangan
bangsa dari masa penjajahan sampai orde baru.
Berjalan sepanjang benteng yang luas, memang
bangunan-bangunan kuno yang masih terlihat apik membuat benteng ini terlihat
megah. Beberapa patung terdapat di sepanjang jalan di benteng . Di suatu
bangunan naik ke atas. Di sana kita bisa luas memandang dari kejauhan kota Jogjakarta.
Dan di sana juga ada lubang yang digunakan untuk meletakan mesiu saat dulu.
Label: jalan-jalan
Minggu, 15 September 2019
Pernikahan anak sulungku sudah selesai. Alhamdulilah semua
berjalan dengan lancar. Salah satu yang aku persiapkan untuk pernikahan adalah
mahar buat mempelai wanita. Anakku sudah membelikan emas seberat 10 gram. Nah,
tentu untuk diberikan emas ini harus diberi tempat yang bagus. Kebetulan aku
memang suka dengan kerajinan tangan dan aku mengusulkan pada anakku agar aku
yang membuat kotak maharnya. Dan anakku menyerahkan sepenuhnya kepadaku untuk
membuatnya. Dia tak meminta apa-apa, semua terserah aku.
Nah, sebelum aku ceritakan tentang pembuatan kotak mahar,
perlu dijelaskan dulu ya, seberapa pentingkah mahar ini? Mahar atau mas kawin
adalah pemberian dari pihak laki-laki ke pihak wanita sebagai salah satu syarat
sahnya suatu pernikahan.Hukum memberikan mahar adalah wajib walau mahar bukan
syarat rukun nikah. Mahar juga sebagai tanda bukti kalau pria sungguh-sungguh
terhadap calon istrinya tapi bukan berarti pria telah membeli wanita karena
sebesar apapun mahar yang diberikan tidak bisa disamakan dengan harkat dan
martabat seseorang. Seperti yang tertulis dalam surat An Nisa ayat 4 yang
bebunyi Dan berikanlah mas kawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi)
sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Tapi berapa jumlah mahar atau jenis
maharnya Islam tidak menetapkan dengan tegas. Hal ini karena ada perbedaan
kemampaun pria. Yang diberikan yang mempunyai nilai manfaatnya. Jadi
menyerahkan sesuai dengan kemampuan dan adat yang berlaku.Dan mahar tidak
selalu identik dengan materi tapi bisa juga berupa surat dalam Al Quran. Jadi
dalam Islam tak ada batasan terhadap mahar sesuai dengan kemampuan.
Untuk memberikan mahar ,mungkin sebelumnya bisa didiskusikan
terlebih dahulu mahar yang cocok dan bernmanfaat. Misal seperangkat solat
padahal pihak perempuan sudah banyak punya perlengkapan solat, jadi mungkin
bisa yang lain biar gak mubasir.Tapi juga jangan memberatkan pihak laki-laki
kalau minta mahar tertentu.
Nah, sudah jelas ya tentang mahar. Kembali pada anakku
, ternyata dia mau memberikan batangan emas seberat 10 gr. Nah, bagaimana
memberikannya tentu harus dikemas dengan baik. Dan aku memutuskan dengan tema
bunga-bunga , karena kebetulan aku suka bikin produk buket bunga dari kertas.
Dan aku mulai membeli kota kayu yang nantinya akan dipernis agar terlihat mengkilap.
Karena perlu sterofoam dan kendalanya memotongnya yang agak sulit. Jadi aku
membeli alat potong strerofoam. Ternyata juga cukup sulit harus hati-hati agar
potongannya rata banget. Selain itu aku juga memerlukan karung goni untuk
alasnya dan ini banyak dijual di toko-toko craft. Setelah semua bahan lengkap
mulai mengerjakannya. Untuk bunga aku pakai bunag mawar dengan ukuran besar dan
kecil sehingga bisa terlihat ada gradasinya. Dan warna yang aku gunakan merah
dan merah muda. Ini juga disesuaikan dengan kotak seserahan yang berwarna
merah. Bagian kotak dikerjakan suami, yaitu mencat pernis pada kotak kayu,
menempel karung goni sebagai alas dan memotong strerofoam bentuk lingkarang
dengan diameter 9 cm. Lingkaran ini buat menulis nama , tanggal dan emasnya.
Jadi butuh 3 lingkaran. Dan yang tidak bisa aku kerjakan adalah membuat
tulisannya. Aku minta teman yang menuliskannya dengan menggunakan komputer.
Setelah bunga-bunga sudah jadi tinggal menempelkan pada alas kotak. Di susun di
bagian bawah sampai sedikit naik ke atas. Dan dilengkapi dengan daun. Daunnya
ini terbuat dari plastik. Agar terlihat alami disemprot dengan wewangian mawar.
Ternyata membuat kotak mahar sendiri sungguh pengalaman
yang mengasikan. Apalagi saat diberikan itu ada rasa bangga sekali. Indah dan
bagusnya bertambah karena hasil karrya sendiri. Jaid gak ada salahnya kalau
kita membuat kotak mahar sendiri. Hasilnya lebih membanggakan.
Label: lifestyle
Selasa, 10 September 2019
Sampailah tahun
ini di penghujung bulan Agustus dimana komunitas anak Circle of Happiness
sampai pada usia 4 tahun. Waktu yang cukup bagi komunitas anak ini untuk
berkembang. Masih jauh dari sempurna. Seperti anak balita yang masih banyak
belajar. Konsentrasi pada pembinaan karakter anak dengan berbagai kegiatan .
Banyak rintangan yang dihadapi karena ternyata memperbaiki karakter jelek yang
sudah tertanam dalam diri anak itu bukan seperti membalikan tangan saja. Butuh
proses yang lama dan butuh kesadaran anak untuk berubah. Tak semua proses
berjalan lancar ,ada yang harus dikeluarkan karena memang sangat menggangu dan
membuat anak yang lain gak nyaman. Walau ini menyebabkan omongan yang gak
mengenakan. Tapi aturan yang sudah disepakati ya harus ditegakan, apapun
omongan orang. Toh untuk menjadi guru ya
harus melewati hal-hal yang kurang mengenakan karena banyak yang tak
paham . Tapi hal yang membahagiakan adalah saat anak-anak banyak yang berubah menjadi lebih baik.
Rasanya capai tubuh ini tak sia-sia. Semua menjadi binar-binar yang membahagiakan.
Persiapan ulang
tahun
Kali ini tema
ulang tahun adalah Business Day. Dimana anak-anak akan memasak camilan dengan
tema bola-bola dengan bahan yang berbeda dan akan dijual. Bola-bola tempe,
bola-bola tahu, bola-bola peuyeum, bola- bola pisang dan bola-bola ubi. Untuk
itu persiapan yang dilakukan adalah membeli bahan-bahan untuk masak. Mulai dari
terigu, gula, tepung panir, dan sebagainya. Kemudian bahan-bahan tersebut
dibagi-bagi ke 5 kelompok dengan harganya. Agar nanti diketahui berapa ongkos produksinya.
Selain itu mempersiapkan meja untuk memasak dan mendisplay hasil jualannya.
Meja-meja itu dilapisi dengan kertas kilap dan diberi hiasan agar bagus. Dan
hiasan-hiasan gantung dan tulisan selamat ulang tahun dipersiapkan untuk
digantungkan di area ulang tahun . Pagi-pagi mulai dengan menggantungkan hiasan
. Membereskan meja untuk lima kelompok dan kursi-kursi buat orang tua. Sound
syistim dipasang dan mempersiapkan lagu-lagu yang akan dinyanyikan. Anak-anak
juag dipersiapkan untuk mengganti baju dengan seragam dan topeng.
Acara ulang
tahun.
Pembukaan dibuka
dengan senam gembira untuk menyegarkan tubuh dan otak. Di awali dengan doa.
Pembacaan puisi , tarian dan angklung dipersembahkan oleh anak-anak dengan
sukacita. Dan diakhiri dengan perayaan
ulang tahun . Tiup lilin dan sambutan sederhana dan pengumuman doorprize yang
bakal ditunggu-tunggu orang tua. Sampailah di acara utamanya Business Day.
Setiap kelompok mulai menyiapkan bahan
dan mulai mengerjakannya. Dari mulai menghancurkan bahan, memberikan rasa, dan
membentuk menjadi bola-bola. Bola-bola dibuat sesuai dengan cup untuk tempat
bola-bola. Semakin semarak ibu-ibu mulai menyemangati anak-anak untuk
menyelesaikan masakannya. Dan mau tahu, mereka gak sabar untuk membeli hasil
masakannya. Ada yang duduk berdiri lagi sambil melihat siapa yang sudah selesai
. Tapi masih harus menunggu lagi karena hasil masakan anak-anak harus difoto
dulu buat dokumen ulang tahun. Dan
kelompok bola-bola peuyeum langsung habis dan mereka berinisiatif membuat lagi
karena bahan masih ada , sudah jadi langsung ludes lagi. Dan ini membuat mereka
gembira karena hasil jualan mereka laku bahkan setelah ditambah lagi. Dan saat
waktu sudah menunjukan waktu selesai kegiatan ternyata semua masakan ludes
habis terjual. Sungguh menggembirakan kegiatan hari ini. Semua mengalir begitu
lancar.
Di akhir
kegiatan anak-anak membereskan semua area kegiatan agar tak ada lagi sampah
berserakan . dan tentunya di hari ulang tahun ini anak-anak mendapakan donut
madu. Mereka pulang dengan kegembiran. Semoga di hari-hari mendatang kegiatan
Circle of Happiness semakin membuat anak-anak selalu gembira dan memberikan
pembentukan karakter baik serta menjauhkan mereka dari gadget.
Label: pendidikan
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)