Minggu, 27 Mei 2018
Di seberang lokasi Replika Sekolah Laskar Pelangi terdapat
objek wisata juga yang dikenal dengan nama Dermaga Kirana atau Rumah Rotan atau
juga dikenal dengan sebutan Rumah Keong. Lokasi tepatnya di desa Lenggang,
kecamatan Gantong Kabupaten Belitung Timur. Rumah keong ini dibangun di atas
danau yang dikenal dengan nama kolong oleh masarakat setempat. Kolong ini bekas
penambangan timah. Saat datang di depan sudah disuguhi dengan bangunan yang terbuat
dari rotan dan berbentuk seperti rumah keong. Ada lima buah gelembung besar
seperti rumah keong. Warnanya coklat muda.Bentuknya sangat unik dan enak di
pandang mata sehingga cocok untuk berfoto di sana. Rumah keong ini dibangun satu meter di atas
tanah dengan lantai yang terbuat dari kayu. Lantai kayu ini sebernarnya dermaga
yang akan terlihat zig zag sampai tengah danau.
Nah diujung dermaga ada perahu yang ditambatkan di sana.
Perahu ini bisa digunakan kalau wisatawan tertarik untuk menyusuri danau yang
akan didampingi oleh karyawan di sana. Latar belakang air danau yang tenang dan
pephonan di belakangnya sangat bagus untuk dijadikan latar untuk berfoto di
ujung dermaga. Apalagi ada perahu-perahu yang ditambat di sana. Masih banyak pembangunan di sana untuk
menambah banyak fasilitas agar memberikan rasa nyaman bagi wisatawan. Dari
ujung dermaga itu ke arah kanan akan diteruskan dan di sana sudah terlihat
bangunan yang belum selesai dibangun. Bangunan itu akan digunakan untuk rumah
makan dan tempat santai pengunjung kelak. Dan masih juga terlihat pembangunan
jalan-jalan kayu di dekat bangunan buat rumah makan itu. Fasilitas ini
ditambahkan untuk memberikan kenyamanan dan agar kunjungan wisatawan semakin
banyak. Karena fasilitas dan prasarana yang baik akan memudahkan wisatawan dan
akan berkunjung kembali tentunya.
Area yang tak begitu luas memang cocok untuk berfoto ria.
Banyak sudut di rumah keong ini sangat cocok untuk dijadikan latar untuk
berfoto. Belum lagi dermaga dengan danau yang airnya tenang itu juga bisa
dijadikan objek foto yang bagus. Perahu yang tertambat dan air yang tenang
memberikan kesjukan dan foto yang indah. Dan wisata ini juga bagus ditempatkan
di depan replika sekolah Laskar Pelangi, karena setelah orang berkunjung ke
replika sekolah yang memang sudah terkenal , wisatawan bisa mampir ke dermaga
ini. Jadi dua wisata bsia dikunjungi dalam satu wilayah yang berdekatan. Jadi
jangan lupa untuk mampir ke dermaga Kirana setelah mengunjungi Sekolah Laskar
Pelangi.
Label: jalan-jalan
Minggu, 20 Mei 2018
Kali ini Circle of Happiness kedatangan tamu dari komunitas
blogger Cirebon . Ternyata kang Dodi datang bukan untuk menjelaskan tentang
dunia perbloggingan tetapi mau cerita semua tentang Cirebon. Dari asal-usul
kata cirebon sampai kulinernya. Wah banyak ilmu yang didapat dari kang Dodi
yang bisa nambah wawsan anak-anak. Wawasan yang akan memperluas pengetahuan
tentang banyak hal.
Cirebon berasal daru dua suku kata yaitu Ci dan Rebon. Ci dari kata cai yang
dalam bahasa sunda adalah air. Dan rebon udang kecil yang memang sudah terkenal
sejak dulu dihasilkan di daerah ini sehingga akhirnya dikenal dengan nama
Cirebon.Atau dari kata caruban yang artinya campuran . Hal ini dkarenakan di
daerah ini terdiri dari berbagai macam suku
Dan akhirnya dilafalkan menjadi cirbon, cerbon, crebon.
Dulu katanya cirebon itu hanya berupa dukuh yang dikenal
dengan nama Lemahwungkuk. Mata pencaharianya ada petani, nelayan udang dan
banyak lagi. Udang di dukun ini sangat berlimpah sehingga dijadikan upeti buat kerajaan Pajajaran. Upetinya bukan udang
dalam bentuk mentah tapi sudah diolah terlebih dahulu yang dikenal dengan
terasi dan petis. Dukuh ini berkembang pesat sehingga banyak pendatang datang
dan tinggal di dukuh ini Kemudian penamaan kota disebut dengan Cirebon sesuai
dengan nama petis sedang para pedagang dari luar menyebutnya terasi (gerage).
Disebut dengan gerage karena pedagang yang antri mau beli terasi tak sabar
menunggu sehingga mereka berkata geura oge, geura ge dan akhirnya jadi gerage.
Dan akhirnya lebih dikenal grage.
Udang yang dalam bentuk olahan udang sebagai upeti berupa
gelondongan udang yang direbus. Sisa air rebusan itulah yang dikenal dengan
petis. Petis ini erat sekali hubungannya dengan terasi yang berupa gelondongan
udang yang direbus sebagai upeti ke raja. Nah terasi itu dari kata terasih
yaitu yang dikasihi.Ada yang mengatakan petis itu terbentuk secara tak sengaja.
Hasil tangkapan ikan banyak dan berpikir agar bisa awet . Ternyata bisa dengan
direbus dan hasil rebusannya berupa air bekas rebusan. Kemudian sisa air
rebusan ini diberi bumbu sehingga terjadilah apa yang kita kenal dengan petis.
Petis sendiri bisa digunakan untuk bumbu sebagai pengganti saus atau mayonesse
dan nilai gizinya juga lebih baik.
Selain itu ikan-ikan hasil laut yang berlimpah di daerah
pantai utara Cirebon , belum tentu habis terjual dalam satu hari. Perlu diolah
agar awet. Biasanya dilakukan dengan cara pengasinan. Biasa dilakukan oleh
masarakat pesisir Cirebon yaitu dengan menggesekan tubuh ikan ke garam.
Akibatnya ikan yang diawetkan dengan garam ini dikenal dengan ikan gesek. Unik kan?
Cerita asal usul Cirebon, petis , grage itu semua
diceritakan oleh kang Dodi . Anak-anak memahami tentang cerita kota Cirebon
dengan asal usulnya. Ini menambah
wawasana luas bagi anak-anak. Kang Dodi sebagai blogger berkewajiban untuk menyampaikan
apa yang dia tahu pada anak-anak agar mereka mengerti tentang asal usul kota
Cirebon. Cerita tentang Cirebon habis tuntas. Anak-anak pulang dengan perasaan gembira.
Sedikit ilmu berupa cerita tentang Cirebon.
Label: pendidikan
Minggu, 13 Mei 2018
Kebutuhan rumah tangga yang perlu distok di rumah tiap
bulannya pastinya ada. Tujuannya distok di rumah agar kita gak terlalu sering
keluar untuk berbelanja dan juga untuk kepraktisan juga. Terutama kebutuhan
barang-barang yang bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti
sabun, susu, odol, minyak goreng dan lain-lain. Dulu saat di sekitar rumahku
belum ada mini market , aku selalu belanja di pusat kota yang banyak terdapat
supermarketnya. Dan jadi langganan supermarket yang cukup baik di kota Cirebon.
Dan dulu lagi anak-anak masih kecil, belanja bulanan menjadi ajang jalan-jalan
juga bagi anak-anak. Tapi agar mereka gak rewel atau meminta sesautu dengan
merengek, dari rumah sudah diberi tahu kalau hanya boleh beli satu camilan yang
mereka suka. Dan ini berlangsung cukup lama sampai anak-anak besar.
Setelah menjamur mini market dan mereka merambah ke daerah
perumahan maka aku akhrinya belanja di mini market dekat rumah. Lebih dekat dan
lebih efisien waktu. Bisa dilakukan malam hari setelah pulang kerja . Dan di
mini market ini cukup memenuhi syarat untuk belanja bulanan walau variasinya
gak banyak seperti di supermarket tentunya. Manfaat kita belanja bulanan itu
banyak ya, seperti
- 1. Lebih efeisien sehingga tak perlu berkali-kali keluar rumah untuk membeli keperluan sehari-hari
- 2. Menghemat biaya transportasi. Kalau sering keluar belanja , ongkos transpor akan boros belum lagi kita sering tergoda beli barang lainnya.
- 3. Kadang kita bisa beli barang yang lebih murah karena saat itu ada diskonan. Dan kalau sering belanja di tempat yang sama dapat poin yang nantinya bisa ditukar dengan barang
Dan kebetulan suamiku termasuk orang yang gak sulit
untuk disuruh mengantar aku belanja bulanan. Dan dia juga bukan tipe suami yang
menunggu di mobil saat istrinya belanja. Dan dia bisa ikut bersama. Karena
sekarang belanja di mini market, aku dan suami selalu membawa keranjang yang
berbeda. Aku belanja kebutuhan di rumah, biasanya suami akan memilih barang
yang dia butuhkan untuk keperluan mobilnya dan camilan untuk dirinya. Kadang kalau ada barang yang agak mahal
biasanya aku diskusikan sebentar, apa akan mencari merek lain yang lebih murah
atau tetap yang agak mahal karena memang baik kualitasnya. Dan alhamdulilah aku
dan suami belanja itu menjadi sesuatu yang cukup menyenangkan dan gak menjadi
beban bagi suami. Dan aku juga bukan tipe istri yang semua barang harus
dibawakan suami sehingga suami tampak seperti poter . Tentunya aku sangat
berterimakasih suami selalu bisa menemani belanja . Aku juga mengapresiasi suami dengan membebaskan dia
memilih camilan yang dia suka untuk dibawa pulang, walau akhirnya aku juga yang
suka menghabiskannya. Untungnya suamiku gak marah, baik kan ????
Ternyata
mendampingi istri belanja itu banyak pahalanya loh, makanya para pria jangan malas untuk menenami istri belanaja keluar
rumah. Keikhlasan suami menemani belanja istri bukan saja hanya ucapan
terimakasih dari istri tapi lebih dari itu. Rasullulah pernah berkata, Sungguh
aku berjalan bersama seorang saudara (muslim) di dalam sebuah keperluan lebih
aku cintai daripada aku beritikaf di dalam mesjidKu (mesjid Nabawi) dalam
sebulan. Bayangkan pahalanya melebihi daripada itifak di mesjid Nabawi. Jadi
para suami jangan malas mengantarkan istrinya belanja karena pahalanya sangat besar sekali
Label: lifestyle
Minggu, 06 Mei 2018
Kunjungan ke replika sekolah Laskar Pelangi sangat aku tunggu. Hal ini
karena efek nonton film Laskar Pelangi sehingga ingin sekali melihat sendiri
bentuk dan wujud sekolah yang fenomenal itu. Akhirnya impian itu terwujud. Aku
bisa berada di depan replika sekolah Laskar Pelangi. Memang Belitung jadi terkenal
setelah adanya film Laskar Pelangi, itu tak bisa dipungkiri lagi. Semua orang
penasaran dengan film yang inspiratif ini dan ingin melihat lokasi sekolahnya.
Sekolah ini letaknya di Kecamatan
Gantung Kabupaten Belitung Timur. Untuk keperluan film Laskar Pelangi maka
dibangunlah replika sekolah SD Muhammadiyah karena bangunannya sudah usang dan
tak ada lagi. Di dalam sekolah replika ini ada papan tulis dan satu lemari dan
meja guru di bagian depan. Ada tiang penyangga agar bangunan tak roboh. Di atapnya
banyak yang terlihat lubang-lubang. Benar-benar menggambarkan keprihatinan sekolah
tersebut. Jadi saat melihat kondisi tersebut terbayang bagaimana mereka
bersekolah dengan kondisi begini tapi mereka tetap semangat.Di belakang bangunan
sekolah ini terlihat surau sederhana untuk belajar agama dan kamar mandi. Pasir
putih yang mengelilingi sekolah ini berasal dari sisa penambangan timah di sana.
Di sana juga terdapat danau dengan pepohonan yang
rindang. Tempat yang memberikan sedikit kesegaran udara. Karena di sana
teriknya matahari dan pasir putihnya yang membuat udara semakin panas. Danau
ini membuat sedikit kesejukan di sana. Dengan sebuah pohon yang meranggas
begitu indah terlihat.Sekolah dan danau ini menjadi kesatuan yang menarik.
Halaman yang luas dan pintu pagar di bagian muka akan terlihat sekolah berdiri
dengan tiang bendera di depan sekolah. Saat hendak berfoto di depan sekolah,
ada beberapa anak-anak yang menggunakan kostum dengan menggunakan daun di sekeliling pinggangnya dan
tubuhnya dilumuri kaolin. Mereka mencontohkan saat anak SD Muhamadiyah ini
mengikuti parade tarian yang membuat SD mereka menjadi terkenal.
Sekolah ini benar-benar mempresentasikan SD
Muhamadiyah saat itu. Terbayang kembali film Laskar pelangi. Terbayang kembali
saat anak-anak sedang mengobrol di bawah pohon besar dan ada ayunan di sana.
Saat berada di bawah pohon besar bisa dibayangkan adegan-adegan saat anak-anak
berkumpul di sini. Begitu juga saat berada di kelas membayangkan mereka belajar
dengan penuh semangat walau harus beralaskan tanah. Dan betapa menginspirasinya
mereka . Semagat yang luar baisa. Mimpi-mimpi yang suatu saat terwujud dan
kemiskinan tak membuat mereka putus asa. Sungguh luar biasa. Inspirasi yang tak
pernah hilang dari Belitung. Inspirasi yang telah mendunia. Patut diacungkan
jempol, bisa menjadi penyemangat anak-anak sekarang untu terus bermimpi . Mimpi
yang akan terwujud dengan semangat dan perjuangan yang tak pernah berhenti.
Replika sekolah ini telah memperlihatkan kepada seluruh dunia, bahwa mimpi
setinggi langit bisa terwujud dengan kondisi sekolah yang memprihatinkan.
Pulang dengan banyak membawa kesan dan pesan untuk terus menyebarkan kisah
inspiratif ini.
Label: jalan-jalan
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)