Sabtu, 30 November 2019
Waktu
peresmian MRT di Jakarta rasanya ingin lari saja ke sana untuk mencoba MRT.
Alat transportasi baru di Indonesia. Kalau di luar negeri sudah biasa ada
transportasi masal. Mereka justru lebih suka pakai transportasi masal daripada
mobil pribadi. Ya dikarenakan nyaman dan waktu tempuh yang cepat dan tak ada
macet. Jadi lihat banyak orang nyoba, ingin juga sekali-kali nyoba tapi belum
kesampaian karena waktu kosongnya untuk ke sana belum ada. Sok sibuk
sepertinya. Jadi apa sih sebenarnya MRT itu. MRT itu adalah Mass Rapid Transit. Transportasi cepat dengan
penumpang yang banyak dengan menggunakan kereta rel listrik. Nah, kalau Comuetr
line sih aku sudah pernah nyoba, mulai dari jaman dulu yang sesak-sesakan
sampai sekarang yang sudah lebih manusiawi dan dikelola secara modern. Memang
sih MRT ini salah satu solusi mengatasi macet. MRT ini transportasi masal
dengan jumlah penumpang banyak dengan jarak transit pendek dan mempunyai waktu
tunggu di statsiun yang pendek. MRT umumnya bergerak di bawah tanah, rel layang
atau permukaaan tanah.
Untuk
MRT yang sudah jadi dengan rute Bundaran HI sampai Lebak Bulus. Kemudian akan
lagi dibangun jalur Sarinah –Kota dengan 7 statsiun pemberhentian. Dan MRT
sekarang beroeparasi mulai dari jam 5 pagi sampai jam 22 malam. Untuk masuk
peron biasa melakukan pembayaran elektronik dengan mentap kartu e-money pada
pintu masuk peron. Untuk kartu e-money juga bisa membeli di stasiun . Ada dua
jenis kartu yang diberi nama kartu jelajah. Kartu singel trip kartu yang bisa
digunakan hanya satu kali perjalanan saja dan masih berlaku sampai 7 hari ke
depan. Sedangkan yang multi trip dapat digunakan lebih dari satu kali dan bila
saldonya habis bisa diisi kembali. Setiap tap kartu di statsiun awal dikenai
biaya Rp 3000 dan akan dikenai biaya Rp 1000 perstatsiun berikutnya sehingga
sampai statsiun terakhir besarnya biaya Rp 14 .000. Jalur layang MRT terletak
antara Statsiun Lebak Bulus- statsiun ASEAN.
Dan MRT yang berada di bawah tanah antara statsiun Senayan sampai Bunderan
HI.
Kebetulan
ada waktu untuk menengok anakku di BSD dan kebetulan hari sabtu dia libur dan
aku mengajaknya untuk mencoba MRT. Dari BSD yang terdekat untuk bisa naik MRT
turun di statsiun Palmerah. Jalan sedikit dari statsiun sampai halte trans Jakarta
untuk menuju ke Senayan. Nah, mau naik MRT dari statsiun Senayan. Sampai di
statsiun menuruni tangga yang cukup panjang mengarah ke bawah. Dan ada
tangga jalan juga dan lift .Sampai di
peron statsiun bagian depan ada bagian informasi dan penjualan tiket. Baru
setelah kita melakukan tap di pintu masuk sampai bisa masuk ke dalam peron
statsiun. Keadaannya cukup terang. Dan di sisi kereta ada kaca dan nantinya
pintu yang bisa dibuka secara otomatis saat kereta berhenti. Dan ada pembatas
kuning tempat kita boleh berdiri. Cuma kemarin penasaran melongok ke kaca dan
untungnya gak kena semprit karena keburu ditegur sama anakku. Untuk statsiun di
bawah tanah dilengkapi dengan pendingin . Berhubung itu hari sabtu , penumpang
terlihat sedikit dan kebanyakan orang-orang yang mau wisata naik MRT. Di statsiun juga banyak papan informasi mengenai
jadwal kereta . Karena bersama anaku aku gak perlu deh baca-baca pentujuk di
statsiun, tinggal ngikuti apa yang dilakukan anakku.
Satu
rangkaian terdiri dari 6 gerbong yang bisa menampung 1600- 1800 penumpang Dan di sana juga ada kursi prioritas seperti
di komuter line atau bus trans jakarta. Untuk kursi prioritas warnanya sama
dengan kursi yang lain hanya pegangan kursinya berwarna kuning.. Nah, ternyata
setelah duduk di dalam kereta, kursinya lebih empuk dan lebih besar. Pintu buka
tutup tak bersuara seperti di komuter line. Dan saat jalan juga lebih cepat dan
suaranya weeesss karena cepatnya. Tidak seperti naik komuter line yang suaranya
berisik. Nah, dari Senayan sampai Lebak Bulus. Turun dan berjalan ke
seberangnya dengan menuruni tangga terlebih dahulu dan naik lagi untuk arah
Lebak Bulus –Bundaran HI. Tapi turun di statsiun Dukuh Atas karena mau ke Grand
Indonesia. Begitulah akhirnya bisa nyoba naik MRT. Jadi walau tinggal jauh dari
Jakarta akhirnya bisa cerita juga . Semoga masarakat bisa menjaga MRT dengan
baik , untuk selalu menjaga kebersihannya.
Label: jalan-jalan
Sabtu, 23 November 2019
Gambar dari sini
Pasti punya ya pakaian bekas, malah banyak. Coba saja dalam
satu rumah ada 4 orang saja, pastinya akan banyak pakaian yang sudah tak terpakai
lagi. Dilema ya. Karena membuang pakaian ke sampah itu sama halnya kita bakal
merusak lingkungan . Jangan salah ya pakaian yang menumpuk di tanah karena
dibuang juga akan mengeluarkan gas yang termasuk polutan juga seperti gas
karbondioksida, gas metana. Apalagi gas metana ini sangat berbahaya karena
punya kemampuan untuk menjebak panas 28 kali lebih besar dibandingkan
karbondioksida. Wah bisa-bisa menjadikan bumi semakin panas ya. Jadi pakaian
yang sudah tak dipakai mau dikemanakan?
Salah satu alternatifnya, pakaian bekas bisa dimanfatkan
untuk keperluan lainnya seperti
- 1. Untuk lap. Beberapa bahan pakaian bisa digunakan untuk lap meja dapur atau meja makan. Agar tampak bagus , bisa digunting dan dijahit yang rapih. Kalau perlu bisa diberi tepian dengan renda atau pita. Beberapa kaos dalam bisa digunakan untuk lap kaca atau mobil dan motor karena permukaanya yang halus.
- 2. Seni dan kerajinan. Bahan-bahan kaos dan kaos kaki bisa digunakan untuk membuat boneka, atau barang lainnya Atau dres bisa digunting digunakan sebagai celemek . Masih banyak lagi yang bisa kita gunakan lagi pakaian bekas jadi barang lainnya yang bermanfaat.
- 3. Bisa diguanakan untuk membuat kompos. Dimana komposisinya 25 persen pakaian bekas dan 75 persen bahan organik kedua bahan tersebut dicampur dan dimasukan ke tempat komposter dan dimasukan di dalam tanah dan biarkan dalam keadaan lembab. Dan siram terus agar lembab.
Selain itu yang bisa
kita lakukan adalah menyumbangakn pakaian bekas ke orang-orang yang mebutuhkan.
Ini perlu diperhatikan. Memberi pakaian bekas kepada orang lain seharusnya
adalah pakaian yang memang layak untuk dipakai. Layak dipakai itu seperti apa?
Masih dalam keadaan bagus artinya tidak robek dan jahitannya tak lepas. Begitu
juga tidak belel. Jangan sampai deh kita memberikan pada orang pakaian yang tak
layak pakai. Kalau aku sendiri pakain bekas banyak aku berikan ke orang lain yang
mebutuhkan. Tapi tentunya yang layak pakai. Untuk bisa diberikan pada orang
lain, tentu aku melakukan banyak hal agar yang aku berikan benar-benar layak
pakai. Jadi aku gak pernah memakai pakaian sampai belel sekali. Jadi kalau aku
beli pakaian baru yang lama sekali aku lungsurkan, begitu seterusnya sehingga
yang aku lungsurkan masih bagus dan tak belel. Dan orang yang aku berikan pakaian
bekas selalu senang karena pakaian yang aku berikan semuanya masih dalam
kondisi bagus. Ada juga seorang teman yang memang suka sekali mengkoleksi
pakaian. Setiap mode baru dia pasti beli sehingga banyak sekali pakaian
miliknya. Sudah bosan? Dia bersama teman-temannya setiap 6 bulan sekali
mengumpulkan pakaian yang sudah bosan dipakai dan masih sangat bagus untuk
dijual kembali. Bahkan selain baju juga beberapa tas yang sudah bosan dipakai
tapi masih bagus. Mereka selalu buka Gaarge Sale. Lebih bermanfaat juga kan? Ada
juga sekarang toko yang melakukan barter pakaian bekas yang masih bagus tapi sudah
bosan . Dimana kita mmebawa baju yang sudah bosan dan bisa ditukarkan dengan
baju bekas lainnya yang masih bagus di sana. Keren kan?
Jadi banyak deh caranya agar pakaian kita gak dibuang dengan
percuma , harus ada manfaatnya juga. Dan juga jangan sampai membahayakan
lingkungan di sekitar kita kalau menjadi sampah yang menumpuk. Tinggal pilih
yang mana yang bisa dilakukan . Dari hal yang sederhana sampai baju bekas yang
bisa menghasilakn uang kembali. Mengapa tidak?
Label: lifestyle
Jumat, 15 November 2019
Setiap tahun kegiatan anak-anak di Circle of Happiness salah
satunya berkegiatan di alam bebas. Kali ini berkesempatan melakukannya di hutan
pinus 1001 tangga kecamatan Pasawahan , Kabupaten Kuningan. Untuk ke sana menyewa mobil L 300 yang biasa
beroperasi di daerah Mandirancan. Kegiatan di sana terbagi menjadi tiga bagian.
Bagian outbound, hiking , makan bersama dan acara bebas. Anak-anak itu selalu
suka banget kalau berkegiatan di alam, karena mereka bisa beraktivitas sangat
luas, mulai dari berlarian, main bola dan banyak lagi yang bisa mereka lakukan.
Anak-anak sudah bekumpul di tempat kegiatan jam setengah 8 dan berangkat jam 8.
Sampai di sana , setelah membayar tiket, mencari tempat untuk kegiatan outbound
. ini membutuhkan tempat yang luas karena kegiatannya butuh gerak yang luas.
Setelah mendapatkan tempat, anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok yang
didampingin dengan kakak relawan.
Kegiatan outbound
Kegiatan diawali dengan berhitung sambil menggerakan tangan
ke atas dan kaki ke bawah. Pertama tangan kanan, kaki kanan, tangan kiri dan
terakhir kaki kiri. Pertama menghitung 8 kali, kemudian 4 , 2 dan terakhir
satu. Saat menghitung 8,4 dan dua sangatlah mudah tapi saat menghitung satu
dengan menggerakan tangan atau kaki akan mengalami kesulitan. Dan dilanjutkan
dengan mengikuti gerakan sesuai dengan apa yang diucapkan . Bila diucapkan
mundur berarti harus mundur, kalau maju dua kali artinya maju dua kali.
Anak-anak harus konsentrasi dan menjaga kekompakan. Dan sekarang dibalik dengan
lawan katanya, kalau maju , harus mundur. Kalau kiri harus ke kanan dan kalau
kanan harus ke kiri. Ini lebih butuh konsentrasi lagi. apalagi anak-anak selalu
sulit untuk arah kanan dan kiri.
Memindahkan bola dengan cara tiduran
Setiap anak duduk selonjor dan berbaring . Bola diletakan di
tangan anak yang paling depan dan harus dipindahkan ke tangan anak kedua . Sesudah
bola di tangan anak kedua, anak kedua berbaring sambil memberikan ke anak
ketiga . Demikian seterusnya sampai anak yang terakhir. Dan dari anak terakhir
diberikan ke anak di depannya sampai anak terdepan kembali.
Memindahkan bola pingpong dengan menggunakan sendok.
Jadi anak yang terdepan memindahkan bola ke sendok anak yang
ke dua. Demikian seterusnya sampai anak yang terakhir. Kalau jatuh harus
diulang dari awal kembali.
Berlari dalam terowongan.
Anak-anak berdiri dengan kaki dilebarkan, selebar-lebarnya.
Anak yang terdepan masuk di antara dua kaki sampai selesai. Dan berdiri di
paling belakang. Dilanjut dengan anak kedua sampai terakhir.
Memindahkan terigu dengan menggunakan tangan.
Jadi anak pertama mengambil terigu dan diberikan ke anak kedua
lewat kepala , dan seterusnya dan anak yang terakhir memasukan ke dalam baskom
yang ada di belakangnya. Sampai terigu di depan habis.
Memecahkan plastik berisi air.
Anak yaang paling belakang berlari dengan arah zigzag
melewati anak yang lain. Setelah di depan akan memecahkan plastik berisi air.
Hiking ke bukit asamara.
Jadi tempat ini disebut dengan 1001 tangga, karena banyak
anak tangga yang mengarah ke bukit asmara.
Kita menaiki bukit asmara lebih mudah karena banyak anak tangga. Jadi
anak-anak menghitung anak tangga yang mereka lewati. Dan mereka protes karena
tak ada sampai 1001 tangga. Ya, memang disebut demikian karena tangganya yang
banyak bukan jumlahnya. Di atas pemandangan bisa leluasa terlihat. Walau kita
gak sampai puncak karena sudah kecapaian . Tapi di sini sudah banyak gazebo buat
istirahat dan pohon pinus yang terlihat dari atas lebih tampak bagus. Namanya
anak-anak, gak cepat lelah, energinya selalu ada saja.
Makan dan main bersama
Acara selanjutnya. Adalah makan. Banyak anak yang makan
belum dibiasakan untuk dihabiskan. Dan syarat mereka harus habis makannya,
kalau gak habis nasi tak boleh dibuang, tapi dibawa pulang. Ternyata mereka
langsung menghabiskannya. Mungkin kalau dibawa pulang takut diomelin ibunya
karena gak habis makannya. Setelah itu anak-anak bebas bermain apa saja. Anak-anak
bebas berlarian dan main apa saja yang mereka mau. Ada yang memanjat pohon
kersem, adayang main petak umpet, ada yang main ayunan . Pokoknya anak bebas
bermain . Dan waktunya sudah cukup untuk beraktivitas di alam. Pulang dengan
perasaan gembira.Wajah-wajah lelah dan gembira terpancar dari mereka. Dan
hatiku juga turut bahagia melihat kegembiraan mereka. Semoga di tahun mendatang
bisa kembali mengadakan acara di alam seperti ini.
Label: pendidikan
Kamis, 07 November 2019
Waktu akan mencari tempat kegiatan buat anak-anak Circle of
Happiness ternyata terdampar ke tempat wisata Telaga Nilem. Ternyata jalan
menuju ke sana sempit dan turun dan naik. Jadi ada rasa takut sedikit karena
saat itu berkendaraan motor. Tapi kayaknya sih memang enak pakai motor karen
jalannya yang sempit buat simpangan mobil bakal susah. Dan pernah teringat
banyak foto ciamik di telaga Nilem ini bertebaran di instagram . Jadi penasaran
juga. Jadi jalan yang ekstrim tak menyurutkan untuk ke sana. Walau akhirnya
agak kecewa juga.
Telaga Nilem ini berada di kaki gunung Ciremai, tepatnya di
desa Kadeula, kecamatan Pasawahan , Kabupaten Kuningan. Jadi letaknya ini di
perbatasan kapupaten Cirebon dan Majalengka dan Kuningan. Nah, telaga Nilem
sendiri disebut demikian , karena mungkin pada saat ditemukan banyak terdapat
ikan nilam. Akibatnya jadilah nama telaga Nilem.Telaga Nilem ini termasuk ke
dalam kawasan Taman nasional Gunung Ciremai.Telaga ini terbentuk secara alami
akibat letusan gunung Ciremai ratusan tahun yang lalu. Akibatnya muncul mata
air di bawah telaga sehingga terisi dengan air. Sumber air langsung berasal
dari mata air pegunungan. Akibatnya sangat jernih dan dingin sekali airnya.
Terasa ngilu di tulang karena dinginnya air. Kedalaman air mulai dari semata
kaki sampai 3 meteran. Saking jernihnya kita seperti melihat kaca yang
didalamnya terdapat banyak terlihat pakis air yang berwarna hijau, juga
bebatuan akan tampak .Di sini ada beberapa gazebo untuk duduk-duduk. Ada
penjual makanan. Di telaga Nilem ini diijinkan untuk berenang. Makanya banyak
terlihat penyewaan baju renang, ban pelampung dan kacamata renang. Hal ini
karena di telaga Nilem ini bisa snorkling.
Jadi si sana disediakan dua kolam, yang dangkal dan dalam.
Yang dangkal dari 0-2 meter sedang yang dalam dari 0-4 meter. Ikan-ikan yang
ada dalam telaga ini sangat pemalu sehingga saat berenang dia akan sembunyi di
bebatuan yang ada di sana.Ikannya berwarna perak kehitaman dengan ukuran 10-30
cm. Warna hijau yang berasal dari tumbuhan pakis air dan biru dari air yang
jernih akan memadukan warna yang unik. Selain itu pakis air yang ada di dalam
air yang termasuk Java Fern ini juga punya keunikan sendiri. Pakis air ini
mampu menyerap nitrat dari air dan bisa tumbuh dengan karbondioksida yang rendah dan cahaya yang rendah
juga.
Sangat disayangkan keindahan telaga tidak ditunjang dengan
fasilitas di sana. Jalan menuju telaga yang kurang bagus. Coba di sisi jalan
menuju ke telaga kan bisa dibuat taman-taman kecil dan tempat duduk-duduk yang
bagus seperti di tempat wisata lainnya. Tentunya akan lebih bagus. Sarana
bermain untuk anak juga tak ada. Di sana juga ada bungalow yang tampaknya juga
kurang bagus dengan jalan yang seadanya. Sungguh sayang sih. Jadi hanya melihat
telaga alami yang tak ditunjang dengan fasilitas yang memadai dan tak ada buat
tempat selfi yang bagus. Hanya foto di telaga saja yang bikin bagus, di lain
tempat kurang ada spot foto yang bagus lainnya. Mungkin bisa jadi perhatian
bagi pemerintah daerah setempat agar lebih bisa membuat telaga Nilem ini bisa
jadi waisata yang asri dan indah dengan fasilitas yang bagus. Tapi tidak ada salahnya
kalau mau melihat kejernihan telaga Nilem ini, cukup membuat kepala pusing
menjadi segar kembali. Udara yang sejuk membuat kita betah berlama-lama di
sana. Atau mau berenang di air yang dingin bahkan bisa bersnorkling di sana.
Foto di dalam air memang spot yang bagus.
Label: jalan-jalan
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)